11

339 41 2
                                    

Hello all~!

Arc USJ udah selesai di Chapter 11 ini ya!(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

Okay, Happy reading all ~!(⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆


































Author's POV






Sehari setelah penyerangan di USJ, para siswa diliburkan sementara ...



'tanaman.. dan tahap ke 2... Sesuai prediksi mimpiku, tapi tahap ke 2 itu tidak bisa ku kendalikan dengan benar sebelum aku menguasai 7 elemen. Dan aku baru menguasai 5 elemen, berarti aku tinggal mencari 2 lagi..' (Name) menghela napas gusar.


Setelah kejadian USJ saat itu, (Name) berusaha mencari 2 elemen lainnya agar bisa menguasai tahap ke 2.


"Haah.. andai saja saat sebelum berangkat sekolah aku makan lebih banyak.. yah, tidak ada baiknya mengingat masalalu. Yang lalu biarlah berlalu, aku tidak boleh terus terusan melihat ke belakang..." (Name) kembali menghela napas.

"(Name).., makan malam sudah siap..." Ucap Midoriya Inko atau lebih tepatnya ibu dari dua kembar Midoriya.

"Ha'i.. nanti aku kesana.." (Name) menjawab.




"Hari ini kaa-san membuat Katsudon dan Ramen, loh..!"
















[Skip time, pagi harinya di kelas 1A..]












"Nee, nee..! Apa kalian lihat berita kemarin malam?" Tanya Hagakure.


"Iya." Jawab Ojiro.


Hagakure melanjutkan. "Semua orang di kelas kita masuk TV kan? Tapi cuma aku yang tidak mencolok, ya..."


"Benar juga."


"Kalau pakaiannya begitu mana bisa mencolok, kan?" -Ojiro.

"Tapi, semua saluran TV membahas hal itu, ya." Ucap Kaminari.

"Aku sampai kaget." -Kirishima


"Itu wajar saja. Karena sekolah hero yang mencetak para pro hero diserang." Jiro ikut berkomentar.

"Kalau saja saat itu para guru tidak datang, entah apa yang akan terjadi..." Ucap Sero sembari menghela napas.

"Hentikan, Sero! Memikirkannya saja membuatku ingin mengompol----!" -Mineta.

"BERISIK! DIAM LAH CEBOL!!" Bakugo berteriak.

"Tapi kemarin All Might hebat sekali, ya? Dia mampu memukul villain yang kuat itu." Ucap Sato sembari memperagakan pukulan All Might.

"Ya, kekuatannya memang tak ada duanya." Tokoyami berpendapat.

"Minna! Pelajaran pagi akan segera dimulai! Berhenti mengobrol dan duduk di bangku masing-masing!" Lida memerintah.

"Sudah duduk, kok."

"Yang belum duduk itu cuma kau."

Lida duduk di bangkunya sembari menahan malu.

"Tsuyu-chan, hari ini--- siapa yang mengajar, ya?" Tanya Ashido pada Asui.

"Benar juga. Seharusnya Aizawa-sensei masih dirawat di rumah sakit." Jawab Asui.

Pintu kelas terbuka menampilkan sosok Aizawa Shota yang masih terbalut perban di sekujur tubuhnya. Hanya mata dan hidung yang terlihat. "Ohayou."

𝐒𝐄𝐕𝐄𝐍𝐓𝐇 || 𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang