Author's POV.
Beberapa hari setelahnya, (Name) merasa baik-baik saja, bahkan tidak ada bekas luka satupun di tubuhnya. Tapi dari awal dia memang tidak apa-apa, hanya ada bekas luka gores di lehernya. Karena itu dia dilarikan ke rumah sakit.
Kalau kata (Name), 'lebay. Padahal cuma luka gores.'
"Ini aneh, tapi untunglah. Kondisi Midoriya-san sudah membaik, kalau proses pemulihan nya secepat ini, kamu diperbolehkan pulang nanti malam." Ucap dokter laki-laki yang sudah selesai memeriksa keadaan (Name).
Seketika, senyuman ceria khas (Name) terpancar. "Benarkah?!"
"Iya. Kalau begitu, permisi." Pintu ruangan ditutup, (Name) langsung kegirangan saat itu juga.
"Pelan pelan..!"
"Hei jangan mendorong ku!"
(Name) mengenali suara-suara ini, suara khas teman-teman sekelasnya. (Name) memiliki ide bagus kali ini, sebentar, mungkin bagus untuknya, tapi tidak untuk dicontoh. Tapi kalau kalian gabut silahkan saja*ggg.
Cklek
"Are?," atensi Jiro mengelilingi seluruh ruangan karena ia tak melihat sosok (Name) di ranjangnya, namun ia tak menemukan keberadaan (Name).
"(Name)-chan!?" Midoriya panik, ia segera berlari menuju toilet, siapa tau (Name) di sana. Namun nihil, hasilnya ia tidak menemukan keberadaan kembarannya itu.
"Oi (Name), ini tidak lucu tau!" -Kaminari.
Mereka melihat jendela yang terbuka. Satu hal yang ada di pikiran para murid itu, (Name) terjun saat dalam keadaan setengah sadar.
Midoriya dan beberapa anak lainnya seperti Uraraka, Yaoyorozu, Lida, Kaminari dan Mineta berlari panik ke arah Jendela yang terbuka. Kalau Todoroki, dia tetap memantau ruangan. Dan Kirishima, ia menetap bersama Jiro.
"Pfttt...!" Suara tawa kecil yang sangat familiar bagi Midoriya, "(Name)-chan?!"
Jiro menyadari keberadaan (Name), dia mencolok telinga (Name) dengan Earphone Jack miliknya. Hal itu sontak membuat (Name) menonaktifkan Quirk-nya, dan secara perlahan, tubuhnya kembali terlihat. Ia sedang duduk santai di kasur rupanya.
"Itta! Sakit, tau!"
Midoriya dkk yang tadi ribut di jendela segera menghampiri (Name).
"Pfft—" sekali lagi, ia kena colok Earphone Jack Jiro. "Jiro!!"
"Jangan bercanda (Name)-kun! Itu tidak lucu! Kau membuat kami panik!"
"Oho~ kalian mencemaskan ku? Hahahahaha!"
"Dia tidak seperti orang yang baru menghadapi sakaratul maut, ya?" Kirishima sedikit tersenyum.
Yaoyorozu menghela napas, "(Name)-san memang sudah dari sananya jahil, ya?"
Todoroki yang berada di pintu hanya mengamati, tak berniat bergabung untuk sekedar berbincang. Ia melangkah kan kaki keluar dari ruang inap (Name). Sebelum akhirnya dicegat (Name).
"(Name)?"
Benar, (Name) berada tepat di hadapan Todoroki, ada sedikit angin yang berhembus tadi.
"Mau kemana kau, Todoroki Shoto?" (Name) berdecih, "apa kamu memang tak berniat menjenguk?"
"Tadinya begitu, tapi melihatmu baik-baik saja, yasudah lah." Jawab Todoroki datar.
"S-sudah lah (Name)-chan. Lihat ini, kami membawakan Ramen instan untukmu!"
Mendengar kata Ramen, (Name) langsung memiringkan kepala supaya dapat melihat, karena tubuh Todoroki menghalangi. "Ramen? RAMEN!!"
"Mulai lagi..."
Tapi, kali ini dia berlari normal layaknya orang biasa. Tak seperti (Name) yang biasanya, ia jarang terlihat berlari sama sekali tanpa bantuan Quirk angin nya.
Yang lainnya sudah kembali ke hotel mereka, hanya tersisa Midoriya dan (Name).
"Apa (Name)-chan bisa ikut acara barbeque-an besok?" Tanya Midoriya yang memecah keheningan, *karena (Name) sedang makan*
(Name) berhenti memakan roti sejenak, "bisa, dong! Masa iya aku tidak ikut acara menyenangkan begitu!" Serunya antusias.
"Kalau tidak kuat tidak usah di paksa kan, ya." Midoriya tersenyum.
(Name) teringat lagi, "eh. Tidak ikut deh. Aku mau istirahat saja." Midoriya hanya mengangguk.
(Name) melanjutkan memakan rotinya. "Oh iya, kalau soal kuat itu, aku 'kan kakakmu! Kamu yang adikku saja kuat, berarti aku juga kuat!"
"Tapi kita hanya beda 8 menit."
"Tetap saja, aku kakakmu!"
Skip time....,
(Name) tidak ikut acara barbeque-an, karena ia memilih untuk beristirahat. Beristirahat yang di maksud adalah rebahan sambil mencoret-coret buku catatan. Fyi, (Name) selalu membawa buku catatan nya kemana-mana.
"Hinata Hikari... Orang yang dilatih All Might sedari kecil, tapi hebatnya dia bisa menghindari media." (Name) menggambar orang yang ia temui saat sekarat.
(Name) menutup bukunya, mulai merebahkan diri dengan banyak pikiran di kepalanya. "Memangnya ada orang yang sekarat bukannya bertemu martin, tapi malah bertemu orang lain?"
Bosan, itulah yang dirasakannya saat ini. Tapi dia tidak bisa ikut acara barbeque-an karena ingin menyendiri. Author pun tak tau pasti apa yang sebenarnya dipikirkan (Name). ಠ_ಠ
Tiba tiba saja, ia menggebuk gebuk guling di sampingnya. Merasa kesal tapi entah karena apa. Kasian guling-kun jadi tempat pelampiasan amarah (Name).
"Kapan kapan aku harus cek lebih teliti, supaya tak menyusahkan Izuku dan yang lainnya..."
To Be Continued ~
pendek banget omagaa😭🙏🏻
ini chap tambahan dari yang kemarenn soalnya, jadi pendekk. maap bngt yakk. janji deh dobel up.hidung awaa knp ya, setiap menghirup udara pasti selalu perih. ada yang tau kenapa? yang tauu kenapa+solusinya kasih tau di komen yaa. perih banget soalnya. awaa ga berani ngomong ke ortu, takutnya mengganggu.
782 words
D, Tth July 2024see u next chap!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐕𝐄𝐍𝐓𝐇 || 𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫
Teen FictionBagaimana rasanya menjadi kembaran dari Midoriya Izuku dan memiliki Quirk mengendalikan 7 elemen? Midoriya (Name). Itu namanya. Ia memiliki Quirk yang cukup berguna di pertempuran. Namun ia merasa tidak adil karena hanya dirinya saja yang memiliki Q...