32

202 33 27
                                    

(Name)'s POV.

JLEB

"Ohok!"

"Akhirnyaaa~ Biarkan aku minum darahmu, (Name)-chan~!"

Aku berlari dan terus berusaha menghindar dari Toga. Dan sampai lah di mana hal terburuk terjadi, aku bertemu jalan buntu. Kalian tau rasanya dikejar orang gila yang kebelet bunUh terus malah ada jalan buntu? Iya, sekarang aku sudah merasakannya. Rasanya seperti anda ingin menjadi Ironman.

"Jangan mendekat T-toge...!"

"Apa ini? Suara indah mu hilang~? Dabi-kun membakar tenggorokan mu, ya~? Tanganmu juga penuh luka bakar~!" Tolong selamatkan aku dari orang gila ini!

"Sudah cukup. Toga Himiko. Kau kembalilah, biar aku yang mengurus sisanya." Titah seseorang. Loh? Sejak kapan kami berpindah tempat? Bukannya tadi kami sedang berada di sebuah bar? Kenapa sekarang malah ada di sebuah gedung coba?

"Midoriya (Name), pengganti Hinata Hikari..." Setelah orang itu mengucapkan namaku dan Hinata, kesadaran ku hilang sepenuhnya.

















"..me)-chan! (Name)-chan!"

Deg!

Aku bangun dari tidur ku, kini aku terduduk sambil terengah-engah.

"Yokatta...!" Tunggu, dimana ini? Kaa-san?! Teman-teman?!

"Kami sangat khawatir, (Name)-san."

"Dimana—..." Suaraku serak dan volumenya kecil, rasanya tenggorokan ku perih.

"Dokter bilang tenggorokan mu terbakar. Jadi tidak usah memaksakan untuk bicara, (Name)." -Todoroki.

Lagi-lagi, aku hanya ingat sedikit sekali dari apa yang terjadi sebelum ini. Sakit, perih, bingung, semua bercampur aduk. Ingin rasanya aku berteriak kenapa aku selalu seperti ini saat ada momen tertentu?!

Kaa-san memelukku seperti sudah lama tak bertemu. "Kaa-san.." suara serakku memanggil kaa-san.

"Syukurlah kamu sudah bangun... Kalau belum bisa bicara, pakai ini." Kaa-san menyodorkan buku catatan ku yang selalu kubawa kemana-mana sedari dulu.

"Kaa-san akan memberitahu dokter dulu. Izuku, jaga (Name)-chan sebentar."

Aku mengambil buku tersebut, sudah ada pena di dalamnya. Aku mulai menulis.

“sudah berapa lama aku tidur?” aku menulis ini di kertas lalu memperlihatkan nya pada teman-teman. Oh ya, teman-teman yang datang hanya lima orang. Izuku, Todoroki, Kirishima, Lida, dan Yaoyorozu.

"2 hari. Kamu sudah tidak sadarkan diri setelah 2 hari..." Izuku menjawab.

Aku menulis lagi, “apa yang terjadi sebelumnya?”

Teman teman tidak ada yang bersuara, tidak ada satupun yang menjawab rasa penasaran ku. Padahal inilah yang sedang mengganggu pikiranku, aku tak akan bisa berpikir jernih kalau tidak mengingat semuanya.

"(Name)-chan tidak ingat kejadian di kamp pelatihan?" Tanya Izuku.

Aku menulis lagi, “aku hanya ingat sampai Izuku berteriak (Name)-chan dan Kacchan saat malam itu. Setelahnya, aku hanya ingat sepotong-sepotong.” jelas ku melalui kertas.

"Naruhodo..."

"Sebaiknya (Name)-kun tidak usah tau dulu hingga kondisi mu membaik." -Lida.

Aku tersenyum lalu menulis, “aku baik-baik saja. Hanya sedikit pusing. Aku bahkan sudah bisa kayang dan roll depan.” aku menunjukkan kertas kali ini sembari tersenyum, senyuman yang khas dari diriku.

𝐒𝐄𝐕𝐄𝐍𝐓𝐇 || 𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang