MURID BARU

137 6 0
                                    

Kring
Kring
Kring

Bunyi alarm pukul 6:5 seorang gadis yang tengah bangun duduk sambil mengucek matanya dan mengumpulkan nyawanya narsya agluenza binasa gadis itu yang baru bangun segera menuju ke kamar kamar mandi matahari mulai memasuki di sela-sela gorden kamarnya yang cukup di bilang remang-remang narsya menyisirkan rambutnya dan memakai bandol warna kuning cerah ia menyampirkan tas nya serta memperbaiki seragamnya dan menuju ke ruang meja makan

Tap

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki menuruni anak tangga kecil ia bisa melihat mamanya bersama asisten rumah tengah menyiapkan maka n sarapan keluarganya

"Pagi mama" sapa narsya dengan wajah yang cerah ia menaruh tasnya di sebelah bangku kosong

"Pagi, sayang tumben kamu bangun pagi, ini masih masih pagi banget lho, nggak biasanya kamu bangun jam segini" jawab ranti tak lama bisma datang

"Wah, pagi-pagi udah kumpul aja nih" sahutnya ia menduduki bokongnya salah satu kursi

"Eh, pagi pa"

"Pagi juga sayang, tumben kamu semangat bangun pagi, ada apa hmm?" Tanyanya ia menyeruput kopinya yang baru ranti tuangkan

Narsya menyengir lebar ia memakan rotinya "kan, hari ini hari pertama narsya sekolahkan? Udah kelas 11" jawabnya

Ranti ikut duduk di samping bisma "mama seneng lho liat kamu semangat. Gak sabar ya pengen liat sekolah barunya" kekeh ranti menggodai anaknya

"Iya dong ma, ga sabar pengen dapat teman baru" jedanya "oiya pa, hadiah aku mana? Kok gak ada?" Tanya nya dengan mengerutkan keningnya

Bisma mengunyah rotinya ia tersenyum menatap putrinya ia mengusap kepala narsya dengan sayang.

"Aduh kamu ini ya, kalo soal hadiah langsung happy. Hehe habisin dulu makannya baru minta hadiah" jelas ranti

"Mama, aku tuh penasaran taukk" rengeknya

Narsya langsung memakan makannya dengan cepat dan tak buru-buru selesai makan bisma dan narsya berpamitan kepada ranti sedangkan kai. Kai masih tidur di dalam kamarnya orangtuanya.

Narsya berjalan menuju pintu utama bersama papanya mata narsya membulat tak kalah melihat mobil Lamborghini terparkir depan rumahnya

"Wah, mobil siapa ini pa?" Tanyanya ia memeganginya masih baru pikir narsya

Bisma menggeleng ketawa melihat putrinya "ini hadiah kamu dari papa, arsya"

Mulut narsya melebar tak percaya mobil ini impiannya sejak dulu mobil yang dia ingin punya akhirnya terkabul warnanya warna biru tua malam

"Makasih ya pa, atas hadiah yang terindah ini aku harap aku bisa menghargai pemberian papa" jawabnya lalu memeluk bisma begitupun dengan bisma memeluk anaknya

"Kamu iniya, manja banget sama papa" balasnya dengan kekeh

Narsya melepaskan pelukannya dengan senyum yang merekah
"Iya dong, anak papa gitu" ketawanya

"Udah sana berangkat, papa mau berangkat juga ingat, jangan sampe kesasar papa udah kirimin lokasinya ya"

Narsya mengangguk dan menghormat "siap dong pa"

"Ini kunci mobilnya jika terjadi apa-apa hubungi saja sama bodyguard" jelasnya

Narsya mengambil kunci itu dan mulai menaiki mobilnya ia meninggalkan pekarangan rumah itu narsya menatap sekeliling jakarta yang dia lalui sambil menyalakan musik sesekali mengikuti lokasi yang sudah bisma kirimkan.

ALTARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang