BERUSAHA UNTUK DAMAI

56 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





|Janlupa vote|

________________

Zerin dan vanya serta narsya berjalan menuju memasuki kantin yang nampak rame karna kedatangan anggota volvigers membuat mereka semua berkumpul di kantin sesekali menggodai salah satu dari mereka

"Enyah lo anjing! Ngapain peluk gue" kesal reksa tak kala fansnya ingin memeluknya

"Ihh! Eksa kamu kenapa jadi dingin gini sih, aku tuh gak suka tauk" rengek gadis itu menghentakkan kakinya

"Gue lagi nge-game bangsat! Jauh-jauh lo dari gue! Vano tolongin gue napa" mohon reksa

Vano meminum minumannya menatap eksa "gak usah bawa-bawa gue, bjir gue aman karna gak ada ganggu"

Galen menggelengkan kepalanya menatap gadis itu "astagfirullah al'azimm, kalian kalo mau zina jangan sini neng! Malu sama yang lain" umpat galen menatap kesal gadis itu

"Aku gak melakukan zina kok, tapi galen cemburu ya gue deketin eksa" bisik gadis itu

Galen menendang meja bawa sehingga teman mereka kaget
"Ngapain gue harus cemburu sama lo, nenek jutek begini" ejeknya

"Kaget gue anjir kalo mau nendang meja tuh ngasik kita dulu biar gue bantu tendangin" sahut jefran

"Nooh lo tendang aja kepala nih cewe! Stres gue" balasnya

Gadis itu mengerucutkan bibirnya "ihh kamu kok gitu sih, aku tuh tulus deketin eksa, yakan sa" cewe itu memeluk leher eksa

Reksa dengan kesal menghempaskan tangan gadis itu yang memeluknya "mau jadi jalang lo! Kalo mau ngejalang di club aja jangan disini anjing!" Kesalnya

"Sana lo pergi" ucap kairo dengan nada dinginnya tetapi matanya tajam menatap cewek itu

Cewe itu dengan kesal langsung pergi meninggalkan meja mereka tak lupa ia memberikan kecupan jauh dari reksa

"Andaikan lo gak ngomong, munkin tuh cewe gak akan pergi" ucap vano

Jefran menganggukkan kepalanya "iyasih definisi cewe takut sama lo kai"

Altar menatap narsya yang sedang memakan makanannya ia bangkit lalu pergi menuju meja mereka sedangkan temannya sudah sangat hafal pergerakan cowo itu

"Sini lo gue mau ngomong sama lo" altar tiba-tiba menarik tangan narsya pergi dari kantin

"Altar mau ngomong apa, lepasin gak" altar melepaskan cekalannya "mau ngomong apa" tanya narsya

"Sepulang sekolah nanti temenin gue kerumah mami mau ambil alat game gue" ucap altar santai

Narsya memutarkan matanya malas "iya! Tapi gak usah narik-narik gue juga kalik lo bisa ngechet gue"

"Gue ngechet lo dari tadik, tapi lo gak balas"

ALTARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang