MARAH

84 2 0
                                    


|Janlupa vote|

_____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_____________________

Keesokan paginya kedua pasangan suami istri itu kini sedang sarapan tak ada suara di antara mereka, tidak ada yang angkat pembicaraan membuat cowo itu jadi merasa bersalah ia bingung mau mulai dari mana ia menatap narsya yang sedang membersihkan sisa makan mereka

"Narsya" panggil altar membuat narsya memutarkan matanya malas

Setelah membereskan makanan narsya meraih tasnya dan hendak pergi sekolah

"Lo berangkat bareng gue" ucap altar menyampirkan tasnya di bahu

"Ck! Nggak!" Nolaknya ia segera keluar dari apartemen altar tak tinggal diam ia mengikutinya dari belakang.

"Kenapa gak mau bareng gue, hmm?" Tanyanya jika melihat narsya sepertinya gadis itu masih marah

Narsya tak mengalihkan peratiannya ke altar ia fokus menatap ponselnya yang sedang mengotak atik keyboardnya disana

"Gue lagi bicara sama lo!" Geram altar membuat narsya tak sama sekali menatapnya

Altar segera merebut ponsel narsya lalu pergi begitu saja

"Eh-" kaget narsya ia mengejar langkah kaki cowo itu

"Altar sialan! Sini lo! Balikin henpon gue!" Teriak narsya semakin tambah kesal karna ulah cowo itu

Altar menghentikan langkahnya setelah sampai dekat motornya
"Pinjem doang, gak bakalan gue jual juga. Gimana kalo kita selfi terus upload di instagram"

Narsya memukul lengan altar "gak! Balikin! Gue laporin lo ke papi!" Adunya

"Laporin aja, gue gak segan-segan bawain lo tikus, mau!" Ancamnya

"Ih! Gak asik lo!" Tunjuknya

"Gue lagi ngajak lo ngobrol, kenapa lo cuekin gue" tanya altar

"Altar gue telat! Balikin henpon gue, please al" pinta narsya dengan nada yang kesalnya

Altar menaikkan alisnya sebelah "oke gue kasik lo, tapi ada syaratnya"

Narsya menganga syarat apalagi ini "ck! Apa!" Desis narsya

"Berangkat bareng gue, atau henpon lo gue jual"

Mata narsya melotot apa henponnya akan dijual? Ini tak bisa dibiarin "yaudah deh iya, gue berangkat bareng lo, puas!" Tekannya

Altar tersenyum miring ia mulai menaiki helmnya lalu menunjuk jok tempat duduk belakangnya

"Naik. Ngapain lo ngelamun?" Pinta altar dibalik helmnya

"Ini tinggi banget altar! Gue naik taksi aja"

"Gak! Naik, pegang pundak gue, cepetan"

Narsya akhirnya mengalah ia memegang kedua pundak altar lalu mulai duduk di jok belakang

ALTARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang