Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
______________
Altar menggenggam tangan narsya dengan tatapan saling menatapnya "gue mau jujur sama lo selama ini, gue terima perjodohan kita buat mau balas dendam sama lo, tapi itu dulu sekarang gue sadar gue cinta sama lo dan maaf selama ini gue mau balas dendam sama lo tapi gue gak tega saat liat lo sama gue berantem dan gue tau lo benci sama gue kan karna kelakuan gue setalah kita nikah, gue cinta sama lo narsya gue cinta. Tapi gue gak bisa balas dendam itu ke lo" jelas altar panjang lebar.
Mata narsya seketika melotot, balas dendam? jadi selama ini altar tidak tulus menerimanya? Dan sekarang cowo depannya ini menyatakan cinta padanya? Air mata narsya seketika luruh membasahi pipinya
Narsya mengangguk berkali-kali "balas dendam ya? Selama ini lo gak tulus nerima gue. Asal lo tau gue juga gak mau diginiin sama mereka tapi tiba-tiba lo datang dan nyatakan cinta sama gue?" Tanya narsya memilin jarinya
Altar seketika memegang wajah narsya "tapi gue sama sekali belum balas dendam sama lo kan? Gue mau hitung hari itu tapi gagal dari dulu sejak kita SMP gue cinta sama lo sebelum kita berpisah tapi gue pendam dan akhirnya gue ingin balas dendam sama lo karna udah bully gue dan gue sadar ternyata itu ulahnya rehan dari zerga. gue sebenarnya peduli dan sayang sama lo hari itu, maafin gue sya maafin gue. Gue gak akan balas dendam itu lagi ke lo" mohon altar
"Peduli apanya? Sudah lama gue kenal sama lo, gue gak pernah liat lo tulus kayak gini dan gue akan maafin lo tapi lo harus maafin gue" lirihnya
Altar mengangguk "iya gue udah maafin lo" jedanya "dan soal cinta gue benar-benar cinta sama lo sya, gimana sama perasaan lo ke gue?" Tanya altar dengan tatapan sungguh tulus
Narsya menatap altar dirinya seketika gugup begini "gu-gue, gue... Cin-cinta sama lo" jawabnya
Altar mendengar itu seketika meminta mengulang kata padahal altar ingin mendengar jelas ucapan gadis itu "ulangin coba gue gak salah denger nih?"
"Ihh ihh lo sengaja ya!" Rengek narsya menghentakkan kakinya di atas kasur
