PROLOG

547 12 0
                                    

Seorang gadis dengan pakaian biru putih itu menatap gerbang sekolah yang tertutup di pagi ini dia merasa terkena sial akibat macet di jalan sehingga gadis itu juga telat masuk sekolah dengan pakaian yang cukup rapi topinya dipakai sambil menyampirkan tasnya tak henti hentinya gadis itu teriak memanggil pak satpam

"Pak yoga! Pak bukain dong pak!" Teriak gadis itu tak peduli karna semua satu sekolah memasuki ruang kelas mereka masing masing

Gadis itu menghentakkan kakinya kesal dengan mengipasi wajahnya karna capek harus teriak "tauk gini, gue berangkat bareng papa aja tadik"

"Ekehm! Ngapain lo terlambat" dehem seseorang di balik punggung gadis itu

Gadis itu meremas ujung roknya sambil menunduk dan membalikkan badannya
"Maaf pak, saya terlambat. Tolong bukain gerbangnya pak, lain kali saya gak telat lagi pak, janji deh janji" jawabnya

Ketawa cowok itupun terdengar nyaring suara tawa itu tidak asing lagi bagi telinga gadis itu ia mendonggak menatap siapa lelaki itu

"Lah, lo lagi! Gue ki-" ucapnya terjeda kala cowok itu membuka suara

"Apa? Lo kira suara gue mirip pak yoga apa? Sampe-sampe lo gak bisa bedain" sahutnya setelah ketawanya lepas

Gadis itu memukul lengan cowok itu "ish! Elo tu! ngagetin gue aja lo! Mau tuh mata lo gue colok" ancamnya

"Ihh serem" lelaki itu bergidik ngeri "lagian, lo ngapain berdiri depan gerbang kek orang ngemis minta sedekah aja!" Kasarnya

"Lo gak liat gue lagi ngapain! Ya terlambatlah bego! Gara-gara macet! Papa juga tinggalin gue lagi" kesalnya

"Udah? Curhatnya? Sekarang ikut gue kebelakang " pinta cowo itu menarik tangan gadis itu

"Eh- lo mau bawa gue kemana, hah! Wah, apa jangan-jangan lo mau melakukan pelecehan ya sama gue!" Tuduhnya sambil menunjuk cowok itu

Langkah kaki lelaki didepannya itu terhenti ia menoleh menatap tajam gadis itu "gak usah nuduh aneh-aneh deh, masa iya gue mau lakuin itu sama cewek jelek kek lo! Badan lo ramping kek kayu, ogah gue"

"Apa lo bilang? Lo ngatain gue jelek dan ramping!" Teriaknya dengan kesal

Lelaki memutarkan matanya malas "lo gak denger tadik gue bilang apa? Gue gak suka mengulang kata yang sama" kesalnya

"Udah ayok, katanya mau masuk kelaskan?" Tanya cowo itu

"Ya, maulah! Siapa sih yang gak pengen masuk kelas"

"Yaudah makanya nurut" cowok itu kembali menarik tangan gadis itu menuju belakang sekolah

Gadis itu dengan topinya yang dikepalanya itu mendonggak menatap pagar yang tinggi

"Buset, tinggi amat nih pagar seperti harapan gue kepada oppa-oppa korea" gumamnya yang masih didengar oleh lelaki disampingnya

Lelaki itu berkacak pinggang badannya menoleh kebelakang
"Namanya juga pagar, jelas tinggi lah bego" jedanya "halu pula impian aja gak capai"

"Iya tap-" ucapnya terjeda karna mendengar suara pak yoga berteriak melihat mereka

"Heh heh, kalian! Udah telat juga, masih mau manjat? Gak capek tuh badan gerak-gerak Mulu" sentak pak yoga

"Yaudah pak, kalo bapak gak mau liat kita capek manjat pagar, bukain dong pak gerbangnya"balasnya

Cowok itu menyenggol lengan gadis yang ada disampingnya
"Gara-gara lo teriak kita jadi ketahuan!" Bisiknya

Gadis itu menatap tajam apa apaan nih Kenapa dirinya yang salah "kok gue sih!" Bisiknya

"Kalian berdua bapak kasih hukuman buat berdiri depan tiang bendera sambil hormat, sampe jam istirahat!" Tegasnya

ALTARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang