DI KATAIN MANJA

605 12 0
                                        

Sebelum aku lanjut cerita ini kalian follow dulu ceritanya dan komen biar aku bisa semangat bikin cerita selanjutnya dan jangan lupa share cerita ini biar makin seru yang aku buat🥰

|
|
|
|
__________________________________

Narsya mengerjapkan matanya berkali-kali ia menatap sekelilingnya yang sekarang berada di uks kepalanya serasa pusing dan hidungnya mencium bau-bau obatan di uks ia menoleh untuk menyesuaikan cahaya dan matanya menatap zerin yang masih pingsan di atas brankar sejak tadik zerin tidak sadarkan diri

"Ssh" ringis narsya mulai bangun dari bobonya ia menatap zerin

Tak lama vanya datang membawa air minum serta obat yang dia pegang "narsya kok lo bangun? Kepala lo masih sakit" ringis vanya menghampiri narsya lalu menaruh air minum itu

"Ini gue kenapa?" Tanyanya sambil meringis dibagian betisnya

"Lo pingsan di atas rooftop" jedanya "Kania yang udah lakuin ini kan sama lo? Sama tu antek-anteknya"

Narsya menganggukkan kepalanya ia menatap zerin dengan tatapan khawatir "itu zerin kenapa?"

Mata vanya menangkap zerin "dia pingsan beberapa menit yang lalu, itu karna ulah dara yang mendorong zerin tapi kita tenang aja zerin akan dibawa ke rumah sakit" jedanya "maaf ya gue gak sempat nolongin lo, gimana kaki lo masih sakit mau gue anterin pulang gak?" Tawar vanya yang ikut khawatir

Narsya menggeleng cepat "kalo boleh tau siapa yang bawa gue kesini?" Tanyanya

"Kairo yang udah bawa lo ke sini" jawabnya

Flashback

Mata narsya sudah terpejam erat tak lama lagi seorang cowo berpakaian berantakannya datang menolong narsya

"Narsya bangun? Lo kenapa?" Tanya Kairo sedangkan narsya sudah tak sadarkan diri

"Sialan! Awas lo kania!" Gumam nya lalu segera menggendong narsya untuk membawanya ke uks

Flashback

"Gitu ceritanya sya" jawab vanya

Narsya terdiam seketika dia pikir altar akan menolongnya saat itu tetapi dugaannya salah ternyata kairo yang menolongnya narsya sangat berterima kasih pada cowo itu yang sudah menolongnya

Apakah narsya mulai mencintai cowo itu? Tentu saja narsya belum tentu mencintai altar ia tidak mau menaruh harapan begitu aja

"Narsya?" Panggilnya "narsya!" Panggil dengan sedikit teriak

Lamunan narsya terbuyar ia mengedipkan matanya berkali kali ia menatap vanya "iya kenapa?" Tanyanya

Alis vanya mengerutkan "lo kenapa melamun?"

"Kairo beneran nolongin gue ya? Bukan altar?" Dengan bodohnya narsya itu bertanya

Vanya mengangguk ia mengangkat tangannya menjadi bentuk dau"iya beneran deh" jedanya "lo aneh banget masa iya altar bakalan nolongin lo, gak munkin cowo itukan gak peduli sama sekitarnya" pecah tawa Vanya di akhir kalimatnya

Narsya menyengir ia salah tingkah

"Lo suka ya sama altar? Aciye ciye" goda vanya

"Ih apaan sih! Siapa juga yang suka sama cowo nyebelin kek dia, amit-amit gue"

"Tadi bahasnya kairo kenapa jadi altar sih dibahas" kekeh vanya

Narsya memukul jidat vanya "udah deh ah jangan ngomong gitu"

ALTARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang