Pukul jam 14:21 semua murid SMA NEGERI SMANSA 5 berhamburan keluar kelas untuk menuju parkiran, ada juga yang ingin tinggal latihan basket bahkan ada yang tinggal piket. Termasuk altar dkk. Mereka akan latihan basket hari ini karna suruhan altar begitupun dengan adek kelas mereka
"Ingat, kita latihan basket satu minggu dua kali, gue berharap Kalo misalkan gue gak ada.kalian bisa latihan tanpa gue, PAHAM!" tekan altar di akhir kalimat
Adek kelas mereka mengangguk termasuk anggota inti volvigers
"Galak amat anjing! Kayak jagoan aja" umpat galen dengan pelan
Reksa yang mendengar umpatan itu seketika mendekati galen "ho'oh kurang ajar ni lelaki. bawaannya pengen nyawa gue melayang sama dia"
"Duh gue pengen nabok altar boleh gak si ya allah, greget banget gue bangsat" desis jefran tertekan
Vano menoleh menatap temannya "gue tau suasana hati kalian sedang buruk mas, setan aja sibuk godain gue masa lo cuekin gue sih" dramatis vano memegang dadanya
Jefran melemparkan tatapan tajam "alay, lo bangsat!"
"Lah, kok ngamok" balas vano
"Siapa cuekin lo sih, lo aja kagak nimbrung" sahut jefran
Terdengar suara peluit mereka mulai latihan mai basket dengan berbagai cara gerakan serta strategi.
___________________
Disisi lain ketiga gadis itu baru saja menyelesaikan piketnya kini mereka memasukkan bukunya di dalam tas sambil bercanda tawa
"Makasih ya lo berdua, andaikan gak ada kalian gue bisa piket sendiri" ucap zerin kepada kedua sahabatnya
Narsya dan vanya mengangguk "iya santai aja, kok lo piketnya sendiri kan kata bu lela kita tuh harus saling berbagi tugas dengan adil" ucap vanya menaikkan tangannya untuk memperagakannya
"Betul kata vanya. lo laporin aja nooh sama wali kelas kita. Kalo mimi dan salsa gak mau piket" sahutnya sambil memakaikan tasnya
"Sebenarnya si gitu tapi gue gak berani, sumpah. Kalian taukan kalo mimi dan salsa itu hampir membully salah satu siswa di kelas ips, nah gue gak mau ikutan dibully" timpal zerin kini mereka berjalan keluar kelas sambil berbicara
"Lo takut ya sama mereka? Ck! Kalo gue si udah hajar duluan sampe babak belur" desis narsya
"Wah lo berani banget ya, sya. Apa lo mantan queen bullying lo sejak SMP?" tanya vanya
Langkah kaki mereka terhenti narsya menoleh menatap vanya "nggak sih, sebenarnya gue gak terlalu berani aja tapi gak tega aja kalo ada orang lain merendahkannya"
Zerin mengangguk "peratian banget si lo. Gue jadi bangga deh sama lo punya temen tapi tau cara jaga hati seorang wanita" bangga zerin vanya mengangguk dan tersenyum
"Iyalah, siapa-siapa di antara kalian yang dibully bilang aja sama gue termasuk salsa" jelasnya
"Tapi pas lo dibully kania sama dara kenapa lo gak lawan aja sama mereka bertiga?" Sahut vanya
"Bisa sih tapi mereka bertiga sedangkan gue cuman sendiri lagian gue gak mau cari gara-gara sama mereka doang sih" jelas narsya
Suara notifikasi terdengar dari henpon zerin ia membukanya lalu membacanya "waduh gue harus balik nih, papa sama mama ada pertemuan bisnis dirumah" ucapnya "yok van, gue buru-buru. Kita duluan sya"
"Kita pulang duluan ya narsya, lo gak papa?" Tanya vanya
Narsya menggelengkan kepalanya lalu menatap kedua sahabatnya pergi. Narsya melangkahkan kakinya menuju ke lapangan tetapi langkahnya terhenti matanya tak sengaja menatap adek kelas mereka serta anggota inti Latihan basket dan matanya menatap salah satu cowo yaitu altar. Sedari tadik altar fokus mengajarkan mereka cara mengoper bola dalam ring dengan penuh keringat di dahinya sehingga ketampanan lelaki itu bertambah kali lipat
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARSYA
Romance"Altar sialan, Sini lo! Balikin henpon gue!" Ucap narsya "Pinjem doang, gak bakalan gue jual juga. Gimana kalo kita selfi terus upload di instagram" goda altar "Gak! Balikin! Gue laporin lo ke papi" adunya "Laporin aja, gue gak segan-segan bawain l...