MASALAH BARU

87 3 0
                                    

Sepulang sekolah altar berjalan menyampirkan tasnya di sebelah bahu dia menatap narsya yang sedang juga menatapnya untung sekolah mereka sudah sepi

"Pulang bareng gue" ucap altar dingin

Mata narsya menatap ke arah lain malas banget pulang bareng sama cowo itu "nggak! Ngapain?"

"Lo masih sakit! Setidaknya lo gak boleh nolak" jedanya "cepetan beresin tunggu lo di parkiran" altar langsung melangkah pergi duluan

Narsya dengan kesal memasukkan bukunya ditas dengan sedikit kasar "mau cowo itu apasih" kesalnya ia memakaikan tasnya dengan buru-buru pergi

Sesampainya altar diparkiran ia menoleh menatap narsya masih jauh "cepetan! Lelet banget si lo, jalan lo kek jalan pengantin" decak altar

Nafas narsya memburu keningnya mengeluarkan keringat "sabar, bisa santai gak sih lo! Gue juga lagi cepet" jawabnya ia mulai memasuki mobil itu sedangkan altar memutari langkahnya menuju kemudi

Dibalik kejadian itu ada seorang kedua gadis menatap mereka

"What! Dia siapa?" Tanya dengan syok

"Dia anak baru itu, namanya narsya" jawabnya

"Lo kenal sama dia?"

Gadis itu menatap sahabatnya dengan tatapan datarnya "sepupu gue" jawabnya

"Apa? Sepupu lo? Kok gue baru tau narsya itu sepulu lo"

"Gue belum sempet ngasik tau lo, kita tunggu aja besok" sinisnya






_______________________

Sesampainya mereka di apartemen kini narsya tengah membaca buku novel yang baru saja dibelikan oleh papanya kemarin-kemarin. Ia sesekali ketawa, sedih, bahkan senyum-senyum tak jelas

"Soswit banget sih cowoknya, andai gue bisa punya cowo kek dia" ucapnya dengan kagum sama karakter yang dia baca  "tapi cewenya kok nolak sih, padahal cowoknya kan ganteng"

"Khem! Udah halunya?" Tanya ia duduk di sofa dengan pakaian rapinya seperti altar akan pergi

"Siapa juga yang halu"

"Itu barusan, lo ketawa gak jelas kek orang gila saja lo" jedanya "baca apaan lo?"

Narsya yang sedang baring kini kembali duduk "kepo banget dah lo" balasnya ia menatap altar dari bawa hingga atas

"Gue tau gue ganteng, tapi liatinnya jangan sampe gitu dong ntar lo terpesona. gue gak mau tanggung jawab"

"Idih pede bener lo! Lo mau kemana sih! Bisa gak, seharian lo di apartemen aja"

"Kenapa lo bosen? Mau ikut gak" tawarnya "tapi menurut gue mendingan gak usah deh, lo maukan godain temen gue lagi"

"Nggak! Siapa juga mau ikut sama lo, gue masih sakit gini" balasnya dengan nada tak bersahabat

"Yaudah, istirahat aja. Jangan sampe mami ngeliatin lo sakit ntar gue lagi yang disalahin" jawabnya dengan ketus

Narsya terdiam ia mengerucutkan bibirnya didepan

"Gak usah sok imut! Gue mau pergi, ingat jangan terima sembarang orang asing"

Setelah itu altar langsung pergi meninggalkan narsya sendirian di apartemen

"Gue takut lagi kalo sendirian" cicitnya jam sudah pukul 16:39 dan baru saja cowo itu pergi tatapan narsya tertuju pada jendela

"Bakalan hujan gak sih kalo malem?" Gumamnya semoga saja nanti malam tidak hujan karena gadis itu sangat takut jika sendirian








ALTARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang