lampu mati

6 1 0
                                    

Ama dan ayahnya bermain. Sejak tadi dia tertawa dan tersenyum di gendong oleh ayahnya.

"mari kita berlari ama" ujar ayahnya. Dia membawa ama ke dapur untuk memberikannya kepada ibunya yang belum selesai bersih-bersih.

"aduh, anak ibu hati-hati nanti jatuh"
Ujat imah. dia mengendong ama dengan penuh hati-hati.

"masak apa bu?" ujar indra.

"ini mau masak mie" ujar imah.

"wahh, enak tuh nanti kita makan bereng yaa" ujar indra yang di balas angukan oleh imah.

Setelah selesai masak mereka kembali ke kamarnya mereka semua asyik tertawa dan bercanda.

"kamu tahu imah artis india itu mirip denganku kan" ujar indra.

"enak saja kamu mas, gak yaa mereka itu tampan tauu" ujar imah dengan nada kesalnya karena dia sangat menyukai artis india dan sering melihat film bollywood.

"ohh begituu, jadi aku ga ganteng yaa oke-oke" ujar indra.

"bukan gituu, kamu ganteng kok cuman beda saja paham ga sih mas?" ujar imah.

Sementara itu ama yang melihat itu pun hanya terdiam dan memainkan mie yang dibuat oleh ibunya.

"aduh, ama mie bunda hancur deh" ujar imah dengan nada paniknya. Ama hanya menyengir seperti biasa. ayahnya pun hanya bisa tersenyum melihat tingkah ama.

"udah, masih bisa di makan itu im" ujar indra.

" iya tetapi udah aneh bentuknya"ujar imah kemudian indra mengangkat ama ke atas serta mengoyaknya pelan.(hallo ini cuman di cerita yaa jangan melakukan gerakan itu saat anak kalian masih bayi ya karena itu dapat mengganggu sistem otaknya, kembali ke cerita).

"anak siapa sihh ini? Kok nakal gini sihh" ujar sang ayah dengan mendekatkan wajahnya ke perut ama dia tertawa dan tanganya memegang kepala ayahnya.

"Pa pa pa" kata yang sering dia ucapkan tak lama lampu pun mati dan padam. Imah yang menonton film dan makan mi pun berdecak dan berkata

"ihh kok lampu mati sih padahal lagi seru-serunya loh" ujar imah. Indra yang melihat sembari mengendong ama pun tersenyum melihat tingkah ima.

Tak lama kemudian amah menangis dia takut ke gelapan.

"tidak apa sayang ada ayah di sini, tenang yaa"
ujar indra dia memberikan  ama ke ibunya dan pergi mengambil lilin.

Setelah itu ayahnya menaruh lilin itu ke tanah dan ama yang melihat itu hanya tertawa dan bertepuk tangan ria.

Indra melingkar kan tangan di depan ama dan menimbulkan bayangan yang indah

"itu namanya burung ama bagus kan" ujar indra ama hanya mengangguk dan tersenyum serta menirukan gerakan tangan walaupun tak berbentuk.

"ini gajah, kamu mah ga bisa buat gajah iya kan" ejek imah ke arah indra    mereka tertawa dan bermain bersama.

"enak saja aku bisa tahuuu" ujar indra dengan menirukan gerak tangan yang dilakukan imah. Mereka kembali tersenyum dan tertawa bersama.

Mereka mendekatkan ke3 tangan mereka dan membentuk bayangan walaupun tak berbentuk tetapi mereka tertawa dan bahagia bersama. Walaupun lampu mati mereka tidur dengan posisi ama di tengah. Mereka berpandangan dan memeluk hangat ama keduanya terlelap tidur dan membiarkan lilin menyala hingga pagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hallo pembaca bagaimana seru ga ceritanya? Jangan lupa vote dan komen yaa!!!

Berjuang Di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang