kecemburuan

4 2 0
                                    

//flasback//

"cukup bilang saja kalian semua hanya peduli dan sayang kepada ama bukan pada bian jadi untuk apa kita disini ayo bian kita pergi dari sini" ujar ana. Dia sangat marah karena tak ada siapapun yang memihak bian anaknya.

"bukan begitu an, tapi anakmu memang kasar kami hanya ingin memberi tahunya bahwa itu tidak benar tapi anakmu malah bertingka semakin kasar ana" ujar hanif ayah mertuanya ana adalah istri nadendra adik laki-laki dari indra.

"tapi tak dengan membentaknya aku tak suka jika kalian membentak anak ku, aku ibunya hanya aku yang boleh membentaknya kalian semua bukan siapa-siapa untuk bian" ujar ana dia begitu marah tapi kedatangan dia hanya untuk menenangkan bian yang setiap marah kemarahanya tak bisa terkontrol.

"APA KATA MU KAMI BUKAN SIAPA-SIAPA AKU KAKEK NYA KAMU DENGAR AKU ANA" ujar hanif dia sangat kecewa tentang apa yang baru saja di kata kan oleh ana.

"kakek macam apa yang hanya membela cucu perempuannya bukan cucu lakinya bilang saja kalian semua berpihak pada ama kan? Perempuan yang kalian bilang cantik dan lucu itu? Bulsitt dia hitam dan buruk seperti itu cantik dari mananya" ujar ana dia tersenyum jahat ke arah ama, ama hanya diam di pelukan ayahnya saat tanggan ana menunjuk ke arah ama dia begitu ketakutan menutup telinga dan tangannya gemetaran.

"apa mau mu ana? Semua sudah saya berikan ke kamu tidak kah kamu puas malah berbicara hal kotor seperti itu, indra sudah mengalah banyak hal untuk kamu dan nadendra tapi ini balasan mu untuknya?" ujar sang hanif. Indra hanya menenangkannya untuk berhenti berbicara karena suasana akan semakin buruk jika sang ayah terus berbicara.

"cukup pak, biarkan saja pak jangan di terus kan" ujar indra tak lam nadendra datang mengunakan sepeda motor miliknya.

"assalamualaikum ada apa ini" ujar nadendra.

"waalaikumsalam, mas ayo kita pergi dari sini semua orang disini tak peduli pada kita" ujar ana.

"tak peduli apa maksud mu an?" ujar nadendra.

"sudahlah jangan banyak bicara ayo kita pergi dari sini aku tak akan sudi untuk datang ke sini lagi dengan anakku bian" ujar ana mereka berdua berjalan cepat menuju motor dan pulang ke rumah mereka.

Sementara itu ama yang berada di pelukan ayahnya dari tadi hanya bisa mengamati apa yang terjadi.

"kamu gapapa ama?" ujar ayahnya. Ama hanya terdiam dan sesengukan dari tadi.

"kepalamu berdarah ama pulang yaa biar ayah obati" ujar sang ayah dia mengendong ama dan membawanya pulang.

"pak aku dan ama akan pulang, aku mau bersihin luka ama dulu yaa" ujar indra.

"iyaa, nati kalau ada apa-apa bilang sama bapak yaa" ujar hanif.

"iya pak, pamit dulu yaa" dia bersaliman dengan hanif dan menuju pulang ke rumahnya.

Ama berada di kamarnya dan Ayahnya datang dengan membawa alat p3k. Saat membersikan lukanya ayahnya pun bertanya.

"kok bisa kamu berdarah seperti ini ama?" ujar sang ayah.

"tadi saat kita bermain, dia ingin mainanku tapi aku tak mau memberinya, aku baru saja memainkannya yah tapi dia merebutnya dan kepalaku terbentur dinding" ujar ama. Ayahnya hanya mengaguk pelan dan dengan hati-hati menobati luka ama.
.
.
.
.
.
.
.
Hallo pembaca
Terima kasih sudah membaca sejauh ini kalo ada kesalahan dalam penulisan komen yaa!!
Part selanjutnya kita akan bahas tentang apa yang dimaksud tentang indra yang selalu mengalah? Jadi baca sampai akhir yaa!!
Jangan lupa votee!!
Dan selamat membaca

Berjuang Di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang