perdebatan panjang?

4 1 0
                                    

"assalamualaikum ini pada kemana sih orang-orangnya?" ujar salma Ibu indra.

"waalaikum salam aku di dapur bu" ujar imah.

Sang ibu menuju dapur dan melihat bahwa dapurnya begitu kotor dan lihat apa yang dia masak hampir gosong semua.

"apa yang kamu masak im?, ini bisa di makan gosong semua gini?,ini kuahnya kok asin gini, kamu bisa masak ga sih im?" ujar salma.

" akuuu.... Maaf bu aku ga bisa masak, ini aku mau belajar masak" ujar imah.

"memang dirumah ibumu, kamu di ajarin apa aja sih sampai hal masak aja kamu ga bisa? Perempuan itu harus bisa masak" ujar salma.

"saya bekerja bu, jadi saya ga ada waktu untuk belajar masak dulu" ujar imah dengan tertunduk dengan mengeluarkan cairan bening dari matanya.

"ga usah alasan, kamu males aja kan?"  ujar salma. Tanpa mereka sadari indra sudah berdiri mematung di antara mereka.

"ada apa bu? Kenapa pagi-pagi kesini? " ujar indra dengan keheranan.

"ibu mau lihat rumah kamu aja sih ndra, ga ada yang lain" ujar salma.

"Oo, aku pikir ada yang penting bu" ujar indra.

"enggak kok, kamu tumben bangun jam segini ndra biasanya jam 10 baru bangun" ujar salma.

"iya, bu rencananya mau cari kerjaan sih?" ujar indra.

"memang kamu mau kerja apa? Uang yang ibu kasih ke kamu kurang? kamu kan udah jadi gitaris pas malam kan? Kenapa pagi mau kerja lagi? " ujar salma.

"aku pikir, kalo gitaris nya kan ga setiap hari juga bu jadi aku harus cari uang di tempat lain, ga mau minta terus ke imah atau ke ibu" ujar indra.  (jadi imah ini walaupun sudah menikah tapi dia tetap bekerja yaa).

"lohh, yaa nggak apa-apa kalo imah kerjakan uang nya buat keluarga juga, biar jadi mandiri dia" ujar salma. Imah sangat geram melihat tingkah laku sang mertua yang berperilaku tak adil pada dirinya.

"maksud ibu aku harus bekerja setiap hari dan dia di rumah setiap hari menjadi pengangguran seperti itu bu?" ujar imah.

//prakk// tamparan mendarat di pipi imah dia memegang pipinya yang memerah akibat tamparan ibunya indra yang tau itu pun mencegah ibunya yang semakin ingin menyakiti imah.

"bu sudahlah, bu dia istriku bu jangan  sakiti dia" ujar indra yang memegang tangan ibunya.

"biarkan nak, biarkan tangan ibu ini yang memberi pengertian kepadanya tak sopan kepada orang yang lebih tua seperti itu dia harus menghormatiku" ujar salma dia menatap imah yang menangis dengan memegang pipinya.

"sudahlah bu, kalau ibu disini aku gak makan-makan dan ga berangkat-berangkat" ujar indra.

"kamu mau makan masakan ini ga usah, kamu makan di rumah ibu saja ibu ga mau kamu makan masakan imah yang gosong kayak gitu" ujar salma.

"iya-iya bu aku kerumah ibu, ayo makan dirumah ibu" ujar indra dia mendorong bahu ibunya agar keluar dari dapur rumahnya. Tak sesekali dia melihat ke arah imah. Dia tak tega meninggalkannya tetapi apa boleh buat dia tak mau masalahnya menjadi rumit.

*aku udah bangun pagi ke pasar dan masak untuk kamu mas, tapi kamu malah milih makan masakan ibu kamu, aku harus kerja hari ini tapi aku rela lakuin ini demi kamu tapi apa yang aku dapet? Tamparan dari ibu kamu? Sakit mas! Tapi ga lebih sakit saat kamu lebih milih ibumu dari pada aku* batin imah dia menyimpan makanannya dan bersiap untuk bekerja.
.
.
.
.
.
.
Hallo pembaca
Terima kasih sudah membaca sejauh ini!!
Baca perdebatan selanjutnya di next part!!
Selamat membaca😊

Berjuang Di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang