"zar, bawa kucingnya kesini" ujar elsa dia meminta kucing itu dan mendekatkan kucing itu ke arah ama dan ama pun memeluk kucing itu mereka tertawa karena rencananya berhasil ama takut dengan kucing jadi mereka mau menakut-nakuti kakaknya.
"suttt.. Diam jangan keras-keras nanti kakak kebangun" ujar elsa. Tak berapa lama ama pun tersadar dia memeluk sesuatu berbulu dia membuka matanya dan berteriak saat sang kucing berada di pelukannya.
"ahhhhh kucing tolong" ujarnya. dia langsung berdiri dan beranjak menjauh dari kucing. Elsa dan zahra yang melihatpun langsung tertawa lagi melihat tingkah konyol ama.
"ini pasti kerjaan kalian yaa?" ujar ama yang nafasnya naik turun karena kaget.
"heheh,iya kak maaf tadi aku mau bangunin kakak buat siap-siap makan malem di restoran yang tak jauh dari sini tapi kakak pules banget hehehhe" ujar elsa dengan tersenyum sipu. Sekarang kucing kecil itu berada di pelukan elsa.
//skipp//
Tak lama ama mandi dan bersiap untuk berangkat nanti malam waktu menunjukan pukul 16.00 ynag menandakan masih sore jadi ama,zahra,dan,elsa memutuskan untuk jalan-jalan.
"kak lihat itu, itu adalah sangar yang biasanya buat latihan nari kak" ujar elsa.
"kamu nari di situ el?" ujar ama.
"iya kak, tapi kakak tau ga di situ angker tauu" ujar elsa ama menelan ludahnya ama dan zahra bertatapan sebentar.
"maksudnya el?" ujar mereka berdua berbarengan.
"kakak tau buah dan makanan yang ada di situkan?" ujar elsa.
"iya-iya" ujar ama dia mendekatkan dirinya ke elsa begitu juga zahra yang mendekatkan badannya ke elsa.
"nah itu biasanya suka abis sendiri padahal ga ada yang makan berarti yang makan...." ujarnya dengan berhenti sebentar.
"HEH NYARI APA KALIAN" ujar seorang kakek yang hendak pergi ke sangar itu.
"HANTUUU" ama dan zahra yang kaget pun berlari meningalkan tempat sedang kan elsa yang tau pun meminta maaf pada sang kakek.
"lain kali jangan gitu el, jangan takuti mereka nanti ga mau kesini lagi dia" ujar sang kakek elsa yang mendengar itu pun hanya tersenyum dan mengaruk kepalanya pelan.
"hehheh, iya kek abisnya mereka lucu banget sih mukanya jadi pengen usil aku kek" ujar elsa.
"kalo gitu saya pamit dulu ya kek" ujar elsa setelah itu dia kembali pulang ke rumah dan mencari keberadaan zahra dan ama.
"nek, kak ama sama zahra kemana?" ujar elsa.
"dikamar mungkin el" ujar sang nenek. Elsa pun menuju kamar mereka berdua berbincang tentang apa yang di katakan elsa tadi.
"kak bener ga sih kata elsa itu" ujar zahra dia seperti serius membahas hal itu.
"aku ga tau zar, tapi serem sih" ujarnya elsa yang mengetahui itu pun tersenyum sejak tadi. Gampang sekali membohongi saudaranya ini. Tapi Tiba-tiba lampu mati lampu memang sengaja di matikan oleh elsa, jiwa jailnya mulai muncul saat mereka berada di sanggar.
"darrrr..." ujar elsa yang sontak membuat mereka kaget dan berteriak
"ahhhhh jangan ganggu kami" ujar ama yang memeluk erat zahra.
Lampu di nyalakan kembali, elsa tertawa dari tadi melihat tingka mereka.
"ihhh elsaa, kamu ini bikin jantungan aku aja" ujar ama.
"kamu jangan gitu elsa aku takut" ujar zahra dia menangis di pelukan ama.
"maaf yaa kak zar aku ga niat gitu kok cuman lucu aja kalian heheh aku minta maaf yaa" ujar elsa. Tak lama pintu kamar di buka itu nia ibu elsa.
"elsa, kenapa zahra menangis?" ujar nia.
"itu bu tadi.... " ujar elsa dengan cengesan, ibunya yang mengetahui hal itu pun hanya terheran-heran melihat tingka elsa yang tak berubah.
"kamu ini ada-ada saja elsa, udah yaa zar kalian siap-siap yaa kita mau berangkat ke restoran setelah ini" ujar nia.
"iya tante" ujar ama.
.
.
.
.
.
.
.
Hallo pembaca untuk acara makan-makannya lanjut di bawah yaa makasihhh
Jan lupa komen dan votee!!
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang Di Kaki Sendiri
Teen FictionSebuah kisah tentang ama dan perjuangan hidupnya, ujian hidup, pertemanan, cinta, ekonomi, dan keluarganya. akan kah dia bisa menaklukkan seluruh masalah yang dia hadapi? Atau malah dia mati di tangannya sendiri?