perceraian

7 2 0
                                    

"lepaskan aku ndra" ujar imah. Indra tak mendengarkan kata imah dia mencengkam tangannya dan membawanya ke kamar.

"cepat bereskan bajumu, aku muak dengan dirimu, aku yang mengambilmu dari rumahmu maka aku akan kembalikanmu dengan cara yang sama" ujar indra.

"apa maksudmu ndra? Kamu mengusirku dari rumahku sendiri? Ini rumahku bukan rumahmu! Kamu tau aku sudah berusaha keras untuk membeli rumah ini dan kamu mau mengusirku dari sini? Kamu saja yang pergi ini rumahku bukan rumahmu" ujar imah dia memberanikan diri untuk berbicara. Dia lelah ditindas dan disuruh melayani suaminya setiap hari dia lelah, sabar memang ada batasnya tapi ini sudah kelewat batas.

"apa maksudmu? Makin berani yaa kamu sama aku? Mentang-mentang punya uang kamu jadi bertindak seenaknya seperti ini" ujar indra.

Dia melepaskan tangan imah dan menuju ke kamar imah. Ama yang melihat itu bersama lion, dia mematung melihat bentakan dan tangisan sang ibu. Lion memeluk erat kakaknya.

"ibu..... " ujar lion. Ibunya melihat ke arah mereka berdua, ibu menyiapkan tangan untuk di peluk lion. Di pelukan lion dia menangis lion pun hanya diam dan membalas pelukan sang ibu dia tak mengerti tentang apa yang terjadi.

Ama masih di tempat yang sama, apa yang terjadi? Kenapa ibu dan ayah bertengkar lagi?. Dada ama sesak kepalanya pusing seperti penyakit ama datang lagi. Dia gemetar rasanya dia sudah tak sanggup untuk berdiri.

"ama, pergi ke rumah nenek sekarang ma" ujar sang ibu dengan berbisik.

Ama hanya memegang jantungnya yang terus berdetak keras dia hanya mengeleng pelan ke arah ibunya.

Indra keluar dari kamar imah membawa banyak baju, dia kembali mencengkam tangan imah matanya menatap ke lion, tapi dia tak peduli.

"APA YANG KAMU LAKUKAN DI SITU AMA, PERGI KE RUMAH NENEKMU SEKARANG" bentak indra. Matanya menatap ama yang ketakutan sejak tadi, mendengar itu ama berlari ke rumah neneknya. Dia ke kamar pertama dan mengunci pintu.

"ama kamu didalam? Ada apa sayang?" ujar salma.

Sayangnya suara itu tak di gubris oleh ama. Ama melihat ada sebuah kaca dia berniat melukai tanganya. Dia memecahkan kaca itu dan menggengamnya erat hingga tangannya berdarah, apa yang dia lakukan? Ama tak tahu tapi setidaknya dia bisa tenang setelah melakukan itu.
.
.
.
.
Ada yang seperti ama? Jangan menyakiti diri kalian yaa!!! Terima kasih sudah menbaca sejauh inii!!
Jangan lupa vote dan komen yaa!!

Berjuang Di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang