pernikahan tia part 2

8 2 2
                                    

"semuanya sudah siap kah? Dekor dan lain-lain" ujar tia kepada imah.

"sudah kak, kakak tenang saja yaa" ujar imah.

"kakak takut im" ujar tia.

"kakak tenang yaa, aku akan berusaha untuk melakukan segalanya, sesuai dengan pesan ayah" ujarnya imah dengan mata yang berkaca-kaca.

"dekk" ujarnya dengan kembali manatap imah mereka berdua berpelukan.

"kakak andai ayah masih hidup, mungkin dia akan sangat bahagia melihatmu memakai semua ini kak, dia mungkin akan sangat bahagia ketika dia mengucapkan ijab qabulnya" ujar imah.

"aku juga mau ayah kembali kemari sebentar saja melihat aku dan menjadi wali ijab qabulku dek, jujur aku mau ayahku yang melakukan itu, tapi tuhan terlalu cepat memanggil nya dek" ujarnya dengan memeluk erat imah.

"waktu berjalan cepat sekali yaa kak, dulu kita sering bermain bersama tapi sekarang lihat kak, kita sudah bertemu dengan jodoh kita yang kita bicarakan sejak dulu, bahkan akupun sudah punya dua anak kak dan saat ini aku masih butuh ayah kak kenapa dia secepat itu pergi?" ujarnya. Melihat mereka berdua yang menangis ahmad dan nia yang melihat itu pun hanya tersenyum dan pergi ke arah mereka.

"kak jangan ajak kak tia menangis terus yaa, ini hari bahagianya jangan ada air mata lagi yaa" ujar nia dia juga bersedih atas kematian ayahnya, saat kematian ayahnya dia pingsan dan tak sadarkan diri untuk beberapa waktu. Ima dan tia melepaskan pelukannya.

"jangan sedih lagi kak, kalo ayah lihat kalian di atas sedih kayak gini, ayah pasti ikut sedih" ujar ahmad.

"iya dek maafkan kakak yaa, kemari lah kalian" ujar tia dia mengajak mereka berempat berpelukan, saling menguatkan satu sama lain.

(kurang lebih seperti itulah mereka berpelukan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(kurang lebih seperti itulah mereka berpelukan)

Sang ibu yang melihat itu dia tersenyum dan matanya berkaca-kaca.

"andai kau masih ada di sini pak, mungkin mereka ga akan sehancur ini, maafkan aku pak, aku tak pernah bisa menjadi ibu yang baik untuk mereka" ujarnya dalam hati.
.
.
.
.
.
.
Hallo semuanyaa
Terima kasih sudah membaca
Baca part selanjutnya yaa!!
Jangan lupa vote yaa!!
Selamat membacaa

Berjuang Di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang