sekolah

3 0 0
                                    

//flasback off//

*bu, banyak sekali kenangan luka itu, entah dari perkataan atau perbuatanmu bu, berulang kali aku mencoba memaafkan mu tapi  kau selalu mengoreskan luka itu bu, aku tau tak ada manusia sempurna, tapi semua ini membuatku lelah bu* batin ama.

Bell sekolah pun berbunyi dia berlari dengan cepat menuju kelasnya. Dan ternyata di kelasnya sudah berada gurunya dengan seorang perempuan cantik siapa dia?

"assalamualaikum" ujar ama dengan tertunduk.

"waalaikumsalam, telat lagi kamu ma?" ujar sang guru.

"maaf bu" ujar ama. Terdengar suara sorakan dan tawa dari teman-temannya dia hanya terdiam mematung di depan pintu.

"sudah-sudah kalian semua diam, kamu ama duduk di tempatmu sekarang" ujar bu guru. Ama hanya menunduk seluru pandangan mata sekarang hanya tertuju padanya. Hampir dia terjatuh karena ulah temannya sendiri, tak ada yang membantu ama, dia berdiri sendiri. Mereka tertawa lagi dan ama duduk di meja belakang sendirian.

"sudah cukup, kalian bercanda saja yaa dari tadi padahal ada teman baru kalian" ujar sang guru. Setelah kelas mulai sepi bu guru pun melanjutkan ucapannya.

"baik, perkenalan dirimu agis" ujar sang ibu.

"hallo semuanya perkenalkan saya agista belvina kalian bisa panggil aku agis, salam kenal semuanya" ujar agis.

Agis perempuan yang cantik, putih dan tinggi idaman semua lelaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agis perempuan yang cantik, putih dan tinggi idaman semua lelaki.

"salam kenal agiss" ujar anak-anak di kelas.

"baik agis kamu boleh menempati tempat duduk yang kosong yaa" ujar sang ibu. Agis berjalan kebelakang dia memandang dan tersenyum ke arah teman-temanya.

"duduk disini agis" ujar sintia.

"terima kasih, aku di belakang saja" ujar agis. Sintia menatap agis dan melihat kemana dia akan duduk. Dia duduk disamping ama tatapan sinis terpancar dari mereka semua saat mengetahui agis duduk di sebelah ama.

"hallo perkenalan namaku agista kamu bisa panggil aku agis kalo boleh tau namamu siapa?" ujar agis. Dia hanya menunduk karena tatapan tajam dari teman temanya ke arah mereka berdua.

"hallo kamu mendengarku?" ujar agis lagi.
.
.
.
.
.
.
Bagaimanakah kelanjutan pertemanan mereka baca di part selanjutnya terima kasih jangan lupa vote!!

Berjuang Di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang