ayah sakit?

4 2 0
                                    

"dimana ayah dek?" ujar tia dengan nafas tersengal-senggal dia masih menggunakan pakaian berwarna abu-abu yang kotor dia tak sempat berganti pakaian. setelah selesai bekerja dia langsung ke rumah sakit untuk bertemu ayahnya.

"kakak, ayah sedang di tangani di dalam kak, bagaimana jika ayah tak selamat kak?" ujar nia dia menangis di pelukan kakaknya.

"tenangkan dirimu ni, ayah akan baik-baik saja percayalah" ujar tia.

Tak lama dokter pun keluar dari ruanganya.

"keluarga dari bapak salman" ujar sang dokter.

"benar pak, bagaimana kondisinya?" ujar tia.

"kami mohon maaf bu, ayah anda mungkin tidak akan bertahan lebih lama, kami sudah berusaha sebaik mungkin tapi komplikasi nya sudah menyembar ke seluruh organya gunakan waktu sebaik-baiknya bersama beliau" ujar sang dokter. Yang meninggalkan mereka berdua. Tia menarik nafas panjang sementara nia yang masih nyaman berada di pelukan sang kakak.

"kita telphon semua keluarga untuk ke sini yaa, untuk bertemu ayah" ujar tia.

"kakak tapi kita tidak bisa memberi tahu kak imah kak" ujar nia.

"memang kenapa? Apa yang terjadi pada imah?" ujar tia.

"kakak lupa ya? Ima kan baru lahiran kak, Ga mungkin dia kesini!" ujar nia.

"astagafiruallah, aku lupa ni" ujar tia.

"lalu bagaimana kak?" ujar nia.

"kita telphon keluarga kita dulu untuk masalah imah kita pikirkan nanti" ujar tia.

Mereka sibuk menelphon keluarganya. Tak beberapa lama keluarganya pun berkumpul dan masuk ke ruangan salman.

"kalian semua disini? Apa yang kalian lakukan disini? Jangan karena aku berbaring disini kalian menganggapku lemah yaa" ujar salma. Mereka semua yang mendengar hanya tersenyum tipis dan meneteskan air matanya.

"kalian kenapa menangis? Aku baik-baik saja, harusnya kalian bahagia sekarang, aku punya cucu laki-laki lagi" ujar salman. Semua orang disana tersenyum mendengar kalimat yang di lontarkan oleh salman.

"tia.." ujar salman.

"ada apa ayah?" ujar tia dengan mengusap air matanya.

"ayah mau pulang, ayah tak suka disini, nanti kalo dirumah kamu ajak imah dan keponakanmu ke rumah yaa" ujar salma.

"ayah masih sakit, bagaimana ayah bisa pulang?" ujar tia. Dia masih terisak dan meneteskan air matanya.

"ayah, sudah tak sakit lagi tia, kita pulang saja yaa" ujar salman.

"bu...?" ujar tia menatap ke arah ibunya.

"turuti saja permintaannya nak" ujar sang ibu. Dia dari tadi menahan air matanya, dia berdiri di samping anak laki-laki bungsu kesayanganya. Tak berani mendekat kearahnya, karena yaa dia tak sanggup melihat wajah orang yang dia sayangi terbaring seperti itu. Tia keluar dan mengurus semua berkas-berkas ke pulangan ayahnya.

"bu ini berkasnya, tertanda bahwa bapak pulang paksa dan jika hal buruk terjadi pada bapak salman kami tidak bertanggung jawab bu" ujar sang perawat.

"jika Memang ibu setuju, tanda tangan disini" ujar sang perawat dengan mengarahkan tanganya ke arah berkas yang harus di tanda tanggani. Dengan berat hati dan air mata dia menandatangani surat itu.
.
.
.
.
.
.
.
Hallo pembaca terimakasih sudah membaca sejauh ini jika ada saran atau kritik komen di bawa sini yaa!!
Jangan lupa votee!!


Berjuang Di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang