masa-masa indah

5 1 0
                                    

"ama kamu di mana? Makan dulu ma" ujar sang nenek yang tengah memasak. Dia sekarang di bali bersama neneknya dia memutuskan ikut neneknya karena masalah keluarga yang terlalu rumit untuknya.

"iya nek" ujarnya dia mengusap air matanya menutup album foto miliknya beribu kenangan ada di dalamnya dia merindukan ibunya yang dahulu dia merindukan ayahnya tapi apa lah daya semua sudah hancur lebur tak bersisa entah sampai kapan ini akan terjadi.

*Ternyata itu dulu yaa kenangan masa-masa indah dan sering tertawa tetapi sekarang mengapa semua seperti berubah rasanya cinta yang dulunya ada ternyata hilang sekejap begitu saja kehadiran dia menghancurkan segalanya* batin ama dalam hatinya dia membenci laki-laki itu dia merebut segalanya dari ama dia membencinya dia merebut segalanya dia merebut orang-orang yang ama sayangi. Dia berjalan dan di saat berjalan dia memelankan langkanya dan menghapus selalu air matanya yang menetes.

Ama mendekat ke arah kakek dan nenek-nya dan neneknya menyuruhnya makan dia makan dengan lahap. Mereka makan bersama dan setelah ini mereka akan pergi ke pantai bersama tantenya. Tetapi tak lama heand phone kakek berbunyi dia membaca ayahnya yang tlphon sang kakek mengangkat telepon genggam berwarna biru miliknya.

"hallo assalamualaikum pak" ujar indra.

"waalakumsalam dra ada apa? Kok pagi-pagi udah telepon" ujar ayahnya.

"ehhh, ga ada apa-apa sih pak ini lion mau ngomong" ujar indra ama yang mengamati dari tadi hanya terdiam.

"hallo kakak, kakak kapan pulang aku kangen kakak" ujar lion dengan suaranya yang lemas.

"pulang yuk kak, lion sakit kak" ujar sang ibu. Ama mengepalkan tangan dan bersiap meningalkan meja makannya. Tak lama dia tak bisa menahan dirinya dia kembali ke kamarnya. Nenek dan kakeknya yang mengetahui hal itu hanya menarik napas panjang dan berkata

"dia hanya butuh waktu ndra jadi jangan terlalu khawatir yaa dia baik-baik saja kok di sini nanti kalau dia udah tenang ibu telphon kamu lagi ya ndra"  ujar sang ibu.

"baik bu aku matikan teleponnya yaa assalamualaikum" ujar indra dengan menutup teleponnya.

"waalaikumsalam" ujar mereka berdua walaupun telepon sudah di matikan tetapi menjawab salam adalah sebuah kewajiban.

Sementara itu di kamar ama meggunci pintunya dia terdiam di atas kasurnya.

"dia bilang dia merindukanku benarkah itu? tapi apa artinya aku di sana? Semenjak kehadiranmu lion hidup ku sudah berubah semua salahmu aku membencimu Mengapa kamu harus hadir dan merebut semuanya lion, aku yang paling bahagia menyambut dan menunggu kelahiranmu tetapi begini kah hal yang kamu berikan kepadaku" ujarnya.

Tak lama ketokan pintu pun menagetkan ama siapakah dia?
Baca di bab selanjutnya yaa terima kasih
Selamt membaca jangan lupa vote yaa!!

Berjuang Di Kaki SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang