Kereta

2 0 0
                                    

Kita berjarak seperti peron kereta di gerbong kedua.

Kau berdiri berada di dekat pintu keluar, menunggu waktu saatnya tuk bebas pergi berkelana,

Entah kemana arah tujuannya

Kepergianmu melepaskanku,

Pernah berpikir tuk kembali masuk?

Aku masih duduk di disini, berpikir apa yang telah dirayakan atau dilewatkan?

Kita dewasa, tak hanya terbatas kaca, tapi sungguh kau jauh disana,

Pergi tak beralasan,

Aku masih bertahan dengan kenangan,

Dan menangis dengan ketulusan.

Tak berharap kau jemput menghampiri,

Hanya ingin kau sampaikan selamat tinggal terbaik.

Pergi melaju dengan rel tua, diantara kita, hanya aku yang masih bercerita.

Dengan Semesta Yang Mestinya Tanpa AkuWhere stories live. Discover now