Langit biru abu-abu,
Tampak asing dan menyeluruh,
Seolah menampik waktu yang beradu dengan gugur,
Bersenada dengan aku yang bingung, tetapi inginnya jujur
Menghentikan malam berjalan,
Membiarkan lebih lama kepada senja tuk sekedar tinggal
Menemani gedung-gedung pencakar yang akan segera gemerlap dengan jentiknya
Aku masih di salah satu sayapnya
Melihat keluar seolah bisa digapai
Memikirkan seorang yang bahkan bisa dijangkau dalam genggam, tetapi tak mudah lekat dalam kata cinta
Mengapa?
YOU ARE READING
Dengan Semesta Yang Mestinya Tanpa Aku
PoetryBook II dari 'Mati Lebih Lama, Hidup Selamanya' Rangkaian puisi dari isi hati Diantara aku dan dunia Tempat selayaknya berada, meski hanya sekedar singgah Dan aku ingin mati lebih lama, Juga hidup selamanya.