Kau jelas nampak asing,
Sungguh perkasa dan percaya diri,
Kulihat dari tangan kekarmu yang mengurat biru menuju ungu,
Isi kepalamu menjebak denyut jantungku,
Membuatku kelu dengan perkara yang bisa kau tangani saat itu,
Dan, tindakanmu yang lebih unggul daripada apa yang bisa terucap,
Aku kagum,
Meski tak bisa kujelaskan dengan bagaimana,
Apa yang terbesit dalam benak, biarlah menjadi rahasia antara diriku dan sebuah pena.
YOU ARE READING
Dengan Semesta Yang Mestinya Tanpa Aku
PoetryBook II dari 'Mati Lebih Lama, Hidup Selamanya' Rangkaian puisi dari isi hati Diantara aku dan dunia Tempat selayaknya berada, meski hanya sekedar singgah Dan aku ingin mati lebih lama, Juga hidup selamanya.