Kau pernah jadi sahabatku,
Kuhabiskan waktu penuhku denganmu,
Bercakap tentang mimpi yang kadang kita tahu tak masuk akal, tapi tetap disampaikan
Berbicara tentang orang yang sama, yang kita sukai berdua
Aku menyukainya, karena kau menyukainya juga
Kita berbagi makan berdua, menghabiskan waktu malam dengan belajar
Kau memberi selimut dan guling untukku, aku memberikan kisah lucu untukmu
Semalam itu, kita tak tidur karena waktu tak pernah cukup
Kau takut banyak hal, aku pun begitu
Kau menangis dengan perasaan lugumu, karena luka yang sementara atau ketika ada yang menjahatimu
Kau lupa, juga melukaiku
Aku larut, berpikir kita adalah tali yang terikat mati
Tak berpikir bisa lepas juga
Tak ku sudahi percakapan tentang dirimu yang meninggalkanku, karena jejaknya masih jelas di dalam dada.
Dan aku kecewa, memberi tulus pada manusia yang jiwanya setengah.
YOU ARE READING
Dengan Semesta Yang Mestinya Tanpa Aku
PoetryBook II dari 'Mati Lebih Lama, Hidup Selamanya' Rangkaian puisi dari isi hati Diantara aku dan dunia Tempat selayaknya berada, meski hanya sekedar singgah Dan aku ingin mati lebih lama, Juga hidup selamanya.