Aku yang memerhatikannya,
Tak bisa melihat wajah utuh tanpa bantuan dari cermin dan kamera,
Dengan pikiran yang bahkan, apakah ada di kepala?
Dan hati yang ada di antara pertengahan jiwa?
Dimana aku pantas berada?
Dengan kesadaran yang kadang ada dan tidak,
Aku ketakutan tentang mimpi buruk belaka,
Bahwa aku akan terus melihat segalanya.
YOU ARE READING
Dengan Semesta Yang Mestinya Tanpa Aku
PoetryBook II dari 'Mati Lebih Lama, Hidup Selamanya' Rangkaian puisi dari isi hati Diantara aku dan dunia Tempat selayaknya berada, meski hanya sekedar singgah Dan aku ingin mati lebih lama, Juga hidup selamanya.