Dengan waktu yang berjalan cuma-cuma,
Aku merasa kita hampir sama,
Dengan ceritaan kereta yang tak ku duga kau juga pernah,
Pernah berhimpitan dengan masa,
Mungkin juga menemukan tentang makna dari balik kacanya,
Melewati sawah-sawah dan bebatuan jalanan,
Juga getaran rel yang kau tahu, itu terasa,
Tak ku sangka,
Setidaknya kau pernah merasainya,
Jadi seperti aku yang berdiri hingga stasiun tujuan,
Rasanya cerita yang sama, dan hanya milik kita berdua.
Kamu, aku, dan kereta.
YOU ARE READING
Dengan Semesta Yang Mestinya Tanpa Aku
PoetryBook II dari 'Mati Lebih Lama, Hidup Selamanya' Rangkaian puisi dari isi hati Diantara aku dan dunia Tempat selayaknya berada, meski hanya sekedar singgah Dan aku ingin mati lebih lama, Juga hidup selamanya.