Buat aku mengerti tentang perasaan yang sementara ini,
Tentang aku yang lebih memikirkan yang seandainya, daripada yang terjadinya.
Aku ingin mataku lekat dengan kepala,
Tentang jalanan perkotaan, dengan pepohonan yang terbatasnya,
Tentang hujan di cuaca panas sendirinya,
Tentang rombongan penumpang kereta, yang sibuk dengan ponselnya.
Aku ingin terbiasa sadar,
Agar perasaannya nyata, dan bukan hanya bagian dari pikiranku saja.
YOU ARE READING
Dengan Semesta Yang Mestinya Tanpa Aku
PoetryBook II dari 'Mati Lebih Lama, Hidup Selamanya' Rangkaian puisi dari isi hati Diantara aku dan dunia Tempat selayaknya berada, meski hanya sekedar singgah Dan aku ingin mati lebih lama, Juga hidup selamanya.