Kau memesona dibawah lampu taman,
Dengan gedung perkotaan sebagai latar,
Yang masih kuingat wewangian bunga dan kencangnya angin malam,
Kau jelas menyerupai bagaimana mimpi harusnya terjadi,
Meski aku yang terlalu terbiasa mengikuti alur mimpi yang kuciptakan sendiri,
Kau jelas mimpi, yang tak bisa ku atasi.
YOU ARE READING
Dengan Semesta Yang Mestinya Tanpa Aku
PoetryBook II dari 'Mati Lebih Lama, Hidup Selamanya' Rangkaian puisi dari isi hati Diantara aku dan dunia Tempat selayaknya berada, meski hanya sekedar singgah Dan aku ingin mati lebih lama, Juga hidup selamanya.