Belati dan mawar,
Menusuk dalam keduanya,
Kau menggoda dengan merah,
Meski nyatanya darah yang lebih pekat kepada jiwa
Diberikan kehidupan, dan bertanya untuk apa?
Tak diinginkan lewat kata, juga dengan sebuah perasaan
Kau tahu, aku lelah merasa demikian
Jika warnanya memucat, siapkah kau menadah?
Tak bisa tidur sejenak
Karena raga masih belum waras
Sampai ceritanya selesai.
YOU ARE READING
Dengan Semesta Yang Mestinya Tanpa Aku
PoetryBook II dari 'Mati Lebih Lama, Hidup Selamanya' Rangkaian puisi dari isi hati Diantara aku dan dunia Tempat selayaknya berada, meski hanya sekedar singgah Dan aku ingin mati lebih lama, Juga hidup selamanya.