Aunty dan Noona

1.3K 126 2
                                    

Selamat membaca
.
.
.

Baru sekitar belasan menit ia kedatangan Taeyong berkunjung. Tak lama kemudian bel unitnya kembali berbunyi, Johnny kedatangan tiga manusia tak berguna menurutnya. Siapa lagi kalau bukan Haechan, Jeno Jaemin.

Tiga manusia itu menerobos masuk langsung menghampiri Renjun yang duduk di karpet memakan biskuit. Menghiraukan sang tuan rumah yang kesal dengan sikap tamunya itu, padahal Johnny sudah hafal tabiat mereka.

"Annyeong! Renjunie~"

Mereka satu persatu mengecup pipi Renjun bergantian. Bayi itu hanya acuh, sibuk memasukan biskuit ke dalam mulutnya.

"Hyung, bawakan sesuatu untuk Renjunie." Ujar Haechan yang membawa paper bag berukuran sedang.

Pemuda Lee itu mengeluarkan isinya, ada beberapa squishy dengan bermacam bentuk dari buah sampai makanan. Ada juga boneka lucu berbentuk hewan berukuran kecil. Sontak membuat mata Renjun berbinar.

"Aku tak tau bagaimana nasib mu kalau adikmu tau." Celetuk Jeno. Ngomong-ngomong, Haechan mendapatkan barang itu dari kamar adiknya. Ia mengambil tanpa izin sebut saja ia mencuri. "Tidak modal sekali." Gumam Jeno.

"Aigo.. aigooo... ini tidak untuk di makan." Kata Jaemin menjauhkan squishy yang Renjun gigit, mengantinya dengan biskuit bayi.

Renjun hanya menatap polos dan mengunyah biskuit dalam mulutnya. Sedangkan Johnny yang melihat barang untuk anak perempuan itu mendelik.

"Apa perlu ku tunjukkan di depan mata kalian penis seperempat jadi itu agar kalian sadar dia itu laki-laki." Ujar Johnny jengkel bahkan sangat jengkel pada kelakuan diluar nalar para manusia itu. Satu boneka kudanil putih saja sudah mengganggu penglihatan Johnny.

"Terus apa masalahnya dengan itu. Tak ada peraturan boneka hanya untuk anak perempuan. Benar kan, Renjunie~" ucap Jaemin dengan gemas menekan pipi Renjun saat mengunyah.

"Minggir! Aku juga ingin main dengan Renjun." Jeno mendorong Jaemin hingga terjungkal.

Sedangkan Johnny segera pergi dari hadapan para hama dunia itu. Lebih baik ia mendengar Taeyong mengomel daripada bertengkar dengan mereka yang tak ada gunanya. Taeyong yang menata makanan yang ia bawa hanya tertawa melihat raut kesal Johnny.

"Lebih baik aku mandi." Gumam Johnny berlalu.

Singkat cerita, setelah beberapa menit kemudian. Johnny selesai dengan acara mandinya, ia keluar dari kamar mandi dan malah mendapati pemandangan di ruang tengah Jaemin dan Haechan sedang melucuti baju Renjun. Sontak Johnny tergesa-gesa menghampiri dengan ekspresi horor.

"Apa yang kalian lakukan?!" Johnny sedik0it berteriak.

"Membuka baju Renjun." Ujar Jaemin polos.

"Untuk apa?! Kalian ingin mencabu---"

"Renjun buang air besar." Potong Haechan.

"Oh." Ekspresi Johnny berubah datar. Ia beralih melenggang pergi ke kamar.

Selama di dalam kamar memakai pakaian, Johnny mendengar rengekan Renjun. Ia mana peduli, dengan santai melakukan kegiatannya. Saat membuka pintu kamar Johnny hampir berteriak karna terkejut. Di depan pintu ada Haechan menggendong Renjun yang masih merengek. Pantas saja suaranya terdengar nyaring, pikir Johnny.

"Kau masih belum membersihkannya?" Tanya Johnny sebab Renjun masih telanjang hanya memakai popok dan jangan lupakan bau menyengat.

"Tentu saja belum! Hyung lama sekali di dalam, lihatlah Renjunie merasa tidak nyaman." Malah Haechan yang mengomel.

It's Baby Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang