Kantor

1K 99 4
                                    

Selamat membaca
.
.
.

Pagi yang cerah, Johnny bersama Renjun keluar dari kamar. Renjun memeluk erat leher Johnny dan menumpukan kepalanya di pundak Johnny, bayi itu masih mengantuk dan Johnny dengan paksa membangunkannya.

Ting! Tong!

Johnny mendengus sebelum membawa langkahnya ke pintu. Ia benci suara bel berbunyi sebab semenjak ada Renjun, para manusia itu tak kenal waktu datang ke apartnya.

Ceklek...

"PAGI RENJUNIE!" sapa Haechan riang. Renjun hanya menoleh sekilas.

Haechan yang memeluk setoples cookies mengekori Johnny masuk ke dalam.

"Apa Renjun sakit? Kenapa hanya diam saja."

"Dia masih mengantuk" jawab Johnny.

Haechan duduk di sofa lalu membuka toples dan mengambil satu cookies.

"Lihatlah Renjunie hyung membawa makanan enak"

Bayi itu menoleh pada Haechan, diam sebentar lalu tiba-tiba memberontak. Johnny sontak melepaskan Renjun, bayi itu langsung merangkak cepat ke Haechan yang tersenyum lebar. Menjangkau cookies di tangan Haechan, Renjun terduduk langsung memasukkan makanan itu ke mulutnya.

"Cookies ini lebih menarik dari Daddy mu kan, Renjunie."

Johnny mendengus. "Kebetulan kau di sini, tadinya aku ingin menitipkan Renjun ke Taehyung. Tapi dengan terpaksa sepertinya aku menitipkan alien itu padamu."

"Oho~ aku nemerima dengan senang hati. Tapi sayangnya aku ada kelas sampai sore dan ke sini untuk mengambil barangku yang tertinggal."

Haechan mengecup pipi Renjun lalu beranjak ke kamar tamu. Johnny menatap Renjun yang secara rakus memasukkan semua cookies ke dalam mulutnya. Tak lama Haechan kembali dengan power bank ditangan nya.

"Kenapa tak bawa saja Renjun ke kantor. Dia kan tidak nakal, cukup beri mainan dia akan diam." Saran Haechan, Johnny terdiam memikirkan, tidak nakal? Hey, siapa yang tempo hari membuat televisi nya retak.

Haechan meletakkan toples cookies di hadapan Renjun. "Makan yang banyak Renjunie, agar kau cepat besar dan bisa jadi kekasih hyung." Haechan terkikik kembali mengecup pipi Renjun.

"Hyung pergi dulu, nee.."

Haechan melambaikan tangan pada Renjun yang memeluk toples tersebut,menatap berbinar cookies di dalam sana. Mata bulat itu lalu menatap Johnny yang ikut menatapnya datar,  Renjun merengek di kala Johnny mengangkat tubuhnya.

"Makanan itu akan membuat mu makin gembrot. Apa kau tak memikirkan ku yang lelah mengendong badan gembrot mu ini?"

Renjun menangis, Johnny segera mencari botol susu untuk menyumpal mulut bayi gembul itu.

애기 런쥔

Johnny benar-benar membawa Renjun ke kantor. Gendongan yang di sarankan waktu ternyata berguna, memudahkan Johnny mengendong tanpa menggunakan tangan. Johnny ke keluar dari mobil dengan Renjun yang di gendong di depan, tangan kirinya membawa ransel kecil berisi susu dan popok yang mungkin akan di butuhkan. Sedangkan tangan satunya membawa boneka kudanil putih, untuk Renjun main tentunya.

Johnny di tatap secara terang-terangan oleh karyawan sejak masuk. Bagaimana tidak, CEO mereka yang di kenal masih lajang tiba-tiba datang membawa bayi. Johnny berusaha bersikap santai mengingat tampilannya yang terlihat absurd. Dengan setelan jas dan rambut tertata rapi malah di tempeli gendongan dan seorang bayi.

It's Baby Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang