Lee Brother

1.1K 96 1
                                    

Selamat membaca
.
.
.

Hari ini Renjun di jaga oleh Lee brother, yeaayy... para serbuk berlian tapi sayangnya aneh.

Taeyong membawa Renjun ke rumahnya. Taeyong mempercayakan Renjun pada kedua adiknya yang hari ini tak ada kegiatan. Taeyong juga memakaikan Renjun baju lucu yang tak sengaja ia temukan di online shop.

Kalian tau? Baju seperti kostum atau sebuah jaket langsung yang berbentuk hewan. Apalah namanya itu author tak tau.

Taeyong membelikan Renjun yang berbentuk rubah. Bayi gembul itu nampak sangat menggemaskan dengan baju yang memiliki ekor beserta telinga rubah pada tudungnya. Renjun bersama Mark dan Jeno bermain di tangga, ini adalah ide si aneh Jeno.

Mark berjaga di belakang Renjun memastikan bayi itu tidak jatuh, Renjun merangkak pelan menaiki satu persatu anak tangga untuk menggapai sesuatu diatas sana. Jeno sendiri diujung tangga atas memegang boneka kudanil milik Renjun dan setoples cookies. Sesuatu yang menarik perhatian si bayi.

"Kita akan habis di tangan Taeyong hyung jika dia melihat ini." Kata Mark.

"Tenang, dia sedang berkencan dengan berkasnya." Ujar Jeno. "Tidakkah hyung lihat betapa urie Renjunie sangat menggemaskan!" Jeno memekik tertahan.

Bayi gembul dengan baju menggemaskan itu bergumam membuat pipi gembilnya bergerak. Jeno tanpa sadar menggigit boneka Renjun menahan gemas.

"Jeno-ya, air liur mu mengotori boneka Renjun." Seru Mark.

Jeno melepaskannya dan mengusap bekas gigitannya. "Aigoo... aku ingin memakan pipi tumpah itu!"

Mark berdecak. "Makanya hentikan kegiatan gila ini."

Bibir Jeno mengerucut. "Mark hyung sungguh membosankan."

Di pertengahan tangga, tiba-tiba Renjun berhenti dan hendak duduk otomatis membuat pantatnya akan jatuh ke tangga sebelumnya. Namun sukur Mark dengan cekatan menahan tubuh Renjun, Jeno memekik dengan cepat menuruni tangga. Renjun menatap wajah Mark yang yang terbalik, tangannya menggapai mulut Mark lalu tertawa. Mark menggendong Renjun dan menatap tajam Jeno yang tersenyum kikuk.

"Lihatlah ide gila mu ini! Bagaimana tadi kalau aku tak cepat menahan Renjun dan dia terjatuh dari tangga! Kau tak membayangkan apa yang Taeyong hyung bahkan Johnny hyung lakukan pada kita!" Mark mengomel tanpa jeda.

Jeno mencebik. "Tapi hyung juga menyetujui nya kan." Gumamnya. Matanya beralih menatap Renjun yang diam saja.

"Maafkan hyung ya hampir membuatmu celaka." Jeno mengusap kepala Renjun. Bayi itu menatap polos lalu berceloteh sambil menggerakkan tangannya.

Jeno menatap gemas dan langsung memakan pipi gembil Renjun. Renjun merengek membuat Jeno melepaskan gigitannya, menatap Renjun yang mencebikan bibir ke bawah serat mata mulai berair. Renjun sangat dramatis, padahal Jeno menggigit menggunakan bibirnya bukan giginya.

"Ya! Jangan lebay, ini tidak sakit sama sekali." Ujar Jeno mengusap pipi Renjun.

"Kalau sampai Renjun menangis kau yang tanggung jawab." Ucap Mark.

"Tidak akan kan Renjunie." Jeno menekan kedua pipi Renjun membuat bibirnya mengerucut. Jeno memoyongkan bibirnya hendak mengecup bibir Renjun. Tapi keduluan Mark yang memukul kuat bibir Jeno.

"Huks... HOOEEEEE"

Tiba-tiba Renjun menangis.

"KYA! APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA RENJUN!"

Mata sipit Jeno melebar mendengar teriakan Taeyong. Jeno lari terbirit-birit ke atas bahkan hampir tersungkur karna menginjak boneka Renjun. Mark yang terkejut menenangkan Renjun, melihat Jeno tak ada lagi di hadapannya, Renjun berhenti menangis menoleh ke Mark yang menatapnya dengan tatapan datar. Bayi itu tiba-tiba tertawa.

It's Baby Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang