Selamat membaca
.
.
.Tet tooottt~~~
Tet tot
Tet tot
"Haaahhh..."
Johnny menghela nafas lelah untuk kesekian kalinya, ia sedang pening tapi bayi itu malah asik memainkan bebek karet yang berbunyi. Johnny pulang awal karna merasa sakit kepala, ia sudah minum obat dan ingin beristirahat. Johnny memberikan semua mainan Renjun agar bayi itu diam, tapi dari sekian jenis mainan nya kenapa harus bebek berisik itu. Johnny sudah mengambilnya tapi Renjun menangis.
Tet tooottt
Bayi itu cekikikan semakin brutal membuat suara dengan mainan nya. Ingin rasanya Johnny menangis, tiba-tiba hening.
"Di! Juuu iii!" Seru Renjun berada di tepi kasur.
Johnny bangkit mengangkat bayi itu yang ingin naik. Membaringakan Renjun dan dirinya, namanya juga Renjun. Bayi itu bangkit merangkak ke Johnny, kalau tahu akan seperti ini lebih baik tadi Johnny menyuruh Taeyong untuk membawa Renjun.
Renjun naik ke atas perut Johnny, bayi itu merasakan hawa hangat pada tubuh Johnny yang bertelanjang dada. Johnny memejamkan mata, Renjun memerhatikan Johnny yang diam saja. Mata bayi itu terpaku pada tonjolan di dada Johnny, ia mendekat dan langsung menggigit puting Johnny yang menarik perhatiannya.
Sontak Johnny memekik dan menjauhkan Renjun darinya. Johnny mengusap dadanya yang nyeri, menatap galak Renjun yang tertawa memperlihatkan gigi mungil yang belum lengkap.
"Kalau kau lapar setidaknya bilang, jangan menggigit seperti itu. Kau pikir puting ku ini mengeluarkan susu?"
Johnny mengambil susu Renjun yang sudah di siapkan di atas nakas, membaringkan si bayi lalu memberikan susunya. Johnny ikut berbaring menyamping menghadap Renjun, tangannya menepuk pelan paha bayi itu yang terlihat rakus menyedot susunya.
BUK!
Johnny yang baru memejamkan mata menggeram rendah menahan amarah. Renjun dengan tak manusiawi melemparkan botol susunya ke wajah Johnny.
"Rasanya ingin ku hiiiihh..." Johnny membuat gestur ingin meremas. "Lalu melempar mu ke jendela kamar ini." Johnny berusaha untuk sabar.
"Kenapa bayi gembrot ini sangat nakal." Gerutunya.
Johnny meraih ponselnya mencari nomor yang sering ia hubungi.
"Ad---"
"Cepat ke unitku sekarang juga!"
Tut
Johnny menurunkan Renjun dari kasur lalu menutup seluruh tubuhnya pakai selimut. Berusaha tidur mengabaikan suara Renjun dengan mainannya. Efek obat tak lama Johnny pun terlelap.
애기 런쥔
Mata Johnny perlahan terbuka, merenggangkan ototnya lalu bangun. Kondisi sudah lebih baik, memerhatikan sekitar lalu teringat dengan Renjun. Johnny memeriksa ponselnya yang ternyata ada pesan dari Taeyong menyatakan ia dan Renjun berada di sebuah cafe. Melirik jam di nangkas yang menunjukan jam empat sore, Johnny bangkit untuk pergi mandi dan menjemput Renjun.
Menghela nafas melihat mainan Renjun berserakan. "Kapan bayi itu tak menyusahkan."
(>_<)
Lonceng berbunyi saat Johnny membuka pintu cafe tersebut. Pelayan menyambut dengan ramah, Johnny segera memesan lalu matanya mengedar ke seluruh penjuru cafe. Pengunjung tidak sepi tidak juga ramai, Taeyong berada di meja pojok dan Renjun yang berjalan ke sana ke sini di sekitar meja. Johnny langsung menghampiri, Renjun yang tak sengaja melihat sang Daddy langsung berlari. Tapi Johnny sengaja menghindar lalu langsung duduk, bayi itu mengekori dan menubruk kaki Johnny.
"Didii!" Pekik Renjun lalu mendusal di paha Johnny, Johnny yang merasa punya dendam menjauhkan Renjun darinya.
"Menjauh anak nakal, aku sedang alergi dekat denganmu."
"Kemari Renjun, jangan dekat-dekat dengan monster." Taeyong memberikan cookies pada Renjun. Bayi itu jadi maniak cookies karna Haechan selalu membawakan cookies buatan Ibunya untuk Renjun.
"Kau sudah merasa lebih baik?"
"Hm.. sakitnya sudah hilang."
"Jangan lelah bekerja, atur istirahat mu. Sekarang kau punya bayi untuk di urus. Aku tak masalah jika Renjun kau titipkan pada ku saat sakit, dua manusia aneh di rumahku pasti senang dan sukarela menjaga Renjun. Tapi pikirkan dirimu sendiri, sakit itu tidak enak." Ucap Taeyong panjang lebar.
Johnny cuma berdehem, Taeyong mencibir panjang lebar ngomong hanya di tanggapi seperti itu. Pelayan datang mengantarkan pesanan Johnny.
"Kalian pasangan yang serasi, anak kalian sangat menggemaskan. Dan selamat menikmati~" pelayan itu pergi dan sempat mencubit pipi Renjun.
Johnny dengan datar menyesap kopinya, Taeyong menahan tawa. Renjun yang sedang berlari jatuh tersungkur.
"Renjun-ah!"
Taeyong menghampiri lalu mengendong Renjun, menenangkan bayi itu padahal tidak menangis, Johnny memerhatikan dalam diam.
"Taeyong-ah, kau sangat pandai mengurus Renjun dan berjiwa ke Ibuan." Taeyong menatap Johnny yang tersenyum menyebalkan.
"Bagaimana kalau kau jadi pihak bawah untukku?"
BUGH!
:')
🦊🦊🦊
Terima kasih udah mampir dan baca cerita gak seberapa ini...
📌subak@2024
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Baby Renjun
Fiksi PenggemarJohnny menemukan bayi didepan unit apartemennya Re-upload JOHNNY RENJUN Daily life BxB (little bit?) Pict from Pin📌