Tingkah Renjun

1K 102 3
                                    

Selamat membaca
.
.
.

"One"

"Wan!"

"Two"

"Tu!"

"Three"

"Tuli"

"Three Renjun bukan tuli"

Johnny yang sedang dimeja kerja mengerjakan pekerjaan kantornya seketika menoleh pada Renjun mengikuti animasi yang ia tonton di ponsel. Renjun sedang dalam mode gemar meniru dan mengikuti kata-kata.Mereka di kamar, Johnny sebenarnya menunggu Renjun mengantuk sambil mengerjakan pekerjaannya. Belum terlalu larut sih, baru sekitar jam delapan malam.

Kepala batita itu ikut bergoyang ke kanan ke kiri mengikuti lagu animasi yang ia tonton. Mulutnya juga ikut berceloteh random mengikuti irama. Video yang ia tonton berakhir berganti dengan yang lain, Renjun mulai merasa bosan.

Renjun meraih ponsel yang tergeletak dilantai lalu tanpa berpikir panjang melemparkan benda persegi itu. Johnny yang mendengar suara bantingan langsung menoleh mendapati ponselnya tergeletak tak jauh dari Renjun.

"Njun atuh.." Renjun dengan tatapan polos sambil menunjuk dimana ponsel itu berada.

Renjun sebenarnya mengungkapkan bahwa ia yang melempar ponsel itu. Tapi si batita masih belum faham dengan kosakata untuk di gunakan.

Johnny menghela nafas. "Bawa kemari."

Renjun bangun menghampiri letak ponsel lalu berjalan ke arah Johnny dengan langkah mungilnya. Ia menyodorkan ponsel itu, layarnya retak walau tidak parah. Johnny menatap iba ponsel ketiga yang di pecahkan Renjun. Sepertinya Johnny harus membelikan ponsel khusus untuk Renjun agar tidak lagi merusak ponsel pribadinya.

Meletakkan ponsel itu di atas meja samping berkasnya. Lalu Johnny menatap Renjun yang ikut menatapnya dengan cengiran imut.

"Apa?"

"Jun au ik"

Johnny mengangkat Renjun ke pangkuannya. Kembali melakukan pekerjaannya.

"Ni pa?" Tanya Renjun menunjuk berkas Johnny.

"Kertas"

"Tas pa?"

"Kertas kerja"

"Ja pa?"

"Kerja menghasilkan uang"

Renjun terdiam sejenak mendongak menatap wajah Johnny dari bawah.

"Wang pa?"

"Uang untuk hidup"

"Dup pa?"

"Hidup bernafas"

"Pas pa?"

"Banyak tanya Renjun"

"Njun pa?"

Johnny mendengus, Renjun cerewet sekali membuat ia tidak fokus.

"Di njun pa!" Sentak si kecil sebab tak di jawab.

"Renjun Seo"

"S---"

Sebelum mengeluarkan suaranya Johnny lebih dulu membekap mulut Renjun. Kedua tangan batita itu memegang tangan besar Johnny yang hampir menutupi seluruh wajah mungil Renjun.

Karna tak dapat oksigen Renjun memukul-mukul tangan Johnny. Si Daddy pun melepaskan dan memutar tubuh Renjun agar menghadapnya lalu mendekap tubuh Renjun dengan tidak santai menepuk-nepuk punggung si batita.

It's Baby Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang