Renjun itu menyebalkan!

1.1K 104 10
                                    

Selamat membaca
.
.
.

Renjun 2 tahun.

Renjun duduk dengan kaki ditekuk ke belakang berada disebelah Johnny yang belum bangun. Si kecil memang sering bangun lebih ddulu dari si Ayah.

"Ini mata..."

"Ini hidung..."

"Ini bibil..."

Jari mungil Renjun berusaha mengusak bibir Johnny agar terbuka.

"Ini gigi..."

Johnny yang merasa terganggu menggeliat dan merubah posisinya jadi tengkurap.

"GOOD MOWNING DADDY!!!!"

"Shhh..." Johnny mendesis sebab Renjun berteriak ditelinganya.

"Daddy bangun! Injun mau cucu!"

Merasa diabaikan, Renjun naik ke tubuh Johnny dan tengkurap menumpukan kepalanya pada kepala Johnny. Tangan anak itu bergerak meraba wajah Johnny.

"Daddy! Daddy! Daddy! Injun mau cucu! Cucu mau Injun!"

"Renjun!" Johnny sontak menyentak tangan Renjun sebab si kecil memasukkan jarinya ke lubang hidung Johnny.

"CUCU!"

"Berisik bayi."

Johnny menggerakkan tubuhnya membuat Renjun berguling ke kasur, batita itu tertawa senang lalu bangkit melompat-lompat diatas kasur. Johnny perlahan bangun duduk sembari mengusap wajahnya.

"GOOD MOWNING DADDY!" Teriak Renjun lagi.

"Hm..." Johnny berdehem serak. "Morning kiss."

Renjun langsung melompat ke arah Johnny, mengalungkan kedua tangan dileher Johnny dan menubrukan bibirnya pada bibir sang Daddy.

"Cucu"

"Susu habis." Johnny turun dari tempat tidur sambil menggendong Renjun.

"Cucu habis?"

"Hm..."

"Beli lagi."

"Tapi hari ini toko tutup semua."

"Toko tutup?"

"Iya, ini adalah hari toko tutup sedunia." Ujar Johnny ngelantur.

"Kalau tutup ya dibuka daddy."

Johnny melirik Renjun sekilas. "Bukan begitu konsepnya, bayi." Sungguh, membual pada bayi polos seperti Renjun itu kadang bikin kesal.

애기 런쥔

Dikediaman Lee.

Lee bersaudara hari ini sedang tidak ada kegiatan. Taeyong meliburkan diri dari kertas-kertas pundi uangnya, tetapi ia memang sering mengerjakan pekerjaan kantor dirumah. Itu sebabnya Taeyong punya waktu untuk menjaga Renjun. Ia juga tengah menunggu kedatangan Johnny yang hari ini mengantar Renjun ke rumahnya.

Beda lagi dengan kedua adiknya. Sehabis mandi dan sarapan Jeno bersandang ke kamar Mark. Si tengah Lee itu santai disofa dekat jendela sembari membaca buku ditemani satu mangkuk besar potongan buah semangka.

Jeno yang sedang berbaring menatap jengah Mark. Mengambil bantal guling memeluk sembari menatap langit-langit kamar. Ia kembali menoleh pada Mark yang terlihat fokus pada bukunya tapi mulutnya sibuk mengunyah.

"Hyung, kau pilih subak atau aku?"

"Subak." Jawab Mark tanpa berpikir panjang.

Mendengar itu membuat Jeno cemberut sambil memukul bantal guling yang tidak bersalah.

It's Baby Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang