Mulai menerima

1.4K 138 4
                                    

Selamat membaca
.
.
.

Hari ini Johnny pulang awal. Pria Seo itu sedang menikmati makan siangnya di sofa bersama Renjun yang asik berceloteh memainkan Moomin. Bayi gembul itu menoleh dan memerhatikan Johnny yang sedang makan, itu menarik perhatiannya. Renjun merangkak mendekati Johnny dan berdiri bertumpu pada meja. Johnny berhenti mengunyah melirik Renjun yang menatapnya tanpa berkedip.

"Kau mau ini?" Johnny menyodorkan garpu berisi spaghetti. Sontak mulut Renjun terbuka, Johnny menjauhkan garpu sambil menggerakkan jari ke kiri ke kanan.

"No no no, ini bukan makanan bayi. Kau masih lapar? Kau baru saja menghabiskan dua botol susu, susu mu bahkan hampir habis." Johnny terdiam, teringat pada susu Renjun. Sepertinya dia harus membeli susu lagi dan seperti tambahan bubur untuk bayi.

Johnny ingat dulu waktu anak sepupunya umur enam bulan, sepupu Johnny sudah memberikan bubur bayi dan membuatkan bubur wortel. Renjun sudah sembilan bulan, apakah harus? Mengingat Renjun hanya minum susu semenjak bersama Johnny, sepertinya bayi ini kelaparan sebab selalu kuat minum susu.

"Aku membenci ini. Tapi kita harus berbelanja, kau butuh makan, aku tak ingin tiba-tiba kau mati kelaparan dan aku di penjara. Heol.. setidaknya biarkan aku merasakan punya kekasih." Oceh Johnny, tak sadarkah liur bayi gembul itu menetes menatap piring berisikan makanan berwarna merah itu.

애기 런쥔

Johnny bersama Renjun sedang berada di pusat perbelanjaan. Mengingat susu dan popok Renjun hampir habis. Sekalian membelikan Renjun baju, bajunya yang bayi itu miliki kotor semua karna Johnny belum membawanya ke laundry. Dua orang beda usia itu menjadi pusat perhatian sejak datang. Badan tegap nan sempurna Johnny mengendong bayi gembul yang sibuk berceloteh kala melihat hal menarik di matanya. Sulit melihat pemandangan seperti itu

Johnny membawa langkahnya ke store khusus bayi dan anak-anak. Johnny sedikit merasa malu karna jadi perhatian oleh orang-orang mayoritas para ibu. Dan bingung harus melakukan apa. Sukur seorang karyawan perempuan menghampiri Johnny.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya nya ramah.

"Aku membutuhkan barang untuk al--bayi ini" Johnny dengan santai mengangkat Renjun dihadapan wajah karyawan itu

"Barang seperti apa yang anda butuhkan?"

"Eum... apa susu, popok, baju dan ee.. bubur bayi ada di sini?"

Karyawan cantik itu tersenyum. "Tentu, di sini lengkap."

"Baiklah, tolong carikan perlengkapan lengkap untuk bayi sembilan bulan ini."

"Mari ikut saya."

Tanpa sadar bayi gembul itu menguras dompet Johnny untuk kebutuhannya.

 
Mereka sudah pulang, Johnny seperti kehilangan jiwanya melihat paper bag dan bungkusan bertengger apik di sofa nya. Dia tidak menyangka akan menghabiskan uang untuk semua ini. Dengan malas Johnny mulai mengunboxing barang yang di sarankan. Padahal rencana Johnny hanya ingin membeli susu, popok, baju, bubur bayi dan shampo sabun untuk mandi.

Tapi lihat ini, selain barang di atas ada biskuit bayi, mangkuk dan gelas khusus bayi, tisue basah dan tetek bengek perlengkapan untuk tubuh si kecil. Beberapa mainan karet, kata perempuan itu Renjun sedang dalam masa pertumbuhan gigi. Bayi itu akan menggigit barang di sekitarnya. Bahkan ia menyarankan untuk membeli gendongan agar memudahkan Johnny membawa Renjun kemana-mana. Johnny mendengus mengingatnya, memangnya Johnny akan membawa si gembul ini kemana. Dia kan merencanakan untuk menyimpan Renjun di panti asuhan.

Johnny menatap lekat kotak biskuit di tangannya. Melirik Renjun di karpet yang bermain dengan bebek karet. Bayi itu tadi sempat menangis dalam perjalanan pulang karna lapar. Karna Johnny tidak punya pengalaman jadi seorang ayah, pria itu tidak membawa botol susu Renjun. Tapi bayi itu terdiam saat di beri mainan.

Johnny membuka biskuit itu, Renjun pasti sedang lapar. Menghampiri Renjun dan langsung memasukkan biskuit itu ke mulut Renjun. Matanya mengerjap lalu mengunyah biskuit tersebut. Renjun merangkak ke Johnny setelah menelan biskuit lembut itu.

"Kau memang sedang kelaparan." Johnny mengangkat tubuh Renjun lalu mengambil peralatan makan beserta bubur bayi.

 Johnny yang sedang membuat makan malam mati-matian menahan tawa. Renjun sudah selesai mandi, bayi itu Johnny pakaikan sepasang piyama pink bergambar bunga. Baju itu mungkin terselip sebab karyawan tadi menyarankan baju tersebut karna mengira Renjun perempuan.

Akhirnya Johnny tertawa terbahak-bahak, merasa lucu dengan penampilan bayi gembul itu. Renjun di pakaikan baju pink, seluruh wajahnya putih oleh bedak, rambut panjangnya Johnny kuncir ke atas. Tak ada yang salah, Renjun terlihat menggemaskan. Cuma humor Johnny yang aneh.

Renjun yang sedari tadi merangkak dan sesekali berjalan menatap Johnny yang masih tertawa. Kemudian Renjun berjalan pelan menghampiri Johnny, tangan bayi itu terangkat minta gendong, Johnny mengusap sudut matanya yang berair.

"Aku sedang sibuk bayi alien."

Johnny mengambil botol susu lalu mengangkat Renjun. Membawanya ke ruang tengah, Johnny merebahkan Renjun ke karpet berbulu lalu menyodorkan susu ke mulut Renjun. Tak heran dengan tubuh gembul si bayi, sebab makanan apapun di sodorkan pasti di terimanya. Johnny kembali ke dapur, baru meraih pisau bunyi bel membuat Johnny mendengus.

"Manusia mana lagi yang ingin mengganggu ku. Tak cukupkah dengan setan kecil merepotkan ini." Gerutu Johnny berjalan ke arah pintu.

Ceklek...

Johnny menatap datar sedatarnya para manusia di depannya ini. Taeil, Taeyong, Yuta, Doyoung, Mark, Haechan, Jeno, Jaemin dan Ten. Apakah manusia ini ingin merusak waktu istirahat Johnny.

"Aku sedang tidak menerima tamu." Johnny hendak menutup pintu tapi ditahan Ten.

"Aku tak ingin wajahmu jelekmu, tapi aku ingin melihat buntalan daging yang mereka bicarakan."

Ten mendorong tubuh Johnny untuk menyingkir. Mereka masuk tanpa memperdulikan sang tuan rumah. Haechan, Jaemin dan Jeno menunjukkan senyuman menyebalkan.

"Hai calon mertua" sapa Jeno tersenyum hingga matanya tenggelam, terlihat tampan dan manis bersamaan tapi di mata Johnny terlihat menyebalkan.

"OH MY GOD! WHO IS THIS?! WHY YOU SO CUTE BABY~ OMO! OMO! OMO! SO FLUFFY! I'M GONNA DIE~~"

"HEY JOHNNY! APA KAU HABIS MENUKAR GENDER ANAK INI?!" suara Yuta terdengar.

Johnny menghela nafas lelah. "Aku ingin memanggil penjaga keamanan."

"HYUNG APA YANG TELAH KAU LAKUKAN PADA CALON ISTRIKU!" pekik Jaemin histeris.

🦊🦊🦊

Terima kasih udah baca cerita ngak seberapa ini...


📌2024

It's Baby Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang