Bersama Nomin

858 83 3
                                    

Selamat membaca
.
.
.

Taeyeon dan putri manisnya berkunjung, membuat Johnny kesal bukan main. Pria itu merasa lelah pulang dari kantor, ia bahkan sudah tidur di sofa menemani Renjun bermain.

Saat ini pria itu dengan ekspresi masam duduk bersandar di sofa, Minjeong dan Renjun sedang main masak-masak. Sedangkan Taeyeon sendiri sibuk berkeliling di kediaman Johnny menelisik ruangan itu bersih dan bebas dari debu atau tidak agar aman untuk bayi. Tolong ya jangan remehkan seorang Seo Johnny. Tentu saja kediamannya very very clean, karna Johnny menyewa orang untuk membersihkannya.

Minjeong menuangkan teh ala-alanya ke dalam gelas mainan itu lalu meletakkan di depan Renjun. Balita dan bayi itu duduk di kursi kecil dilengkapi meja khusus untuk anak-anak. Renjun mendapatkan itu dari neneknya.

"Maii minum." Ucap Minjeong pura-pura menyeruput gelas yang tidak ada isinya.

Renjun meraih gelasnya ikut mendekatkan benda itu ke mulutnya. Kening bayi itu berkerut sebab tak merasakan sesuatu masuk ke dalam mulutnya. Biasanya saat Johnny menyodorkan gelas ke mulut Renjun, ada air yang menyapa lidah Renjun, makanya membuat bayi itu heran.

Renjun melihat ke dalam gelas yang kosong lalu menyodorkan ke arah Minjeong, si bayi bermaksud bertanya kenapa gelasnya kosong. Tapi balita itu salah artikan, ia dengan riang kembali menuangkan teko mainan ke gelas Renjun.

"Nah sudah, selamat menikmati"

Renjun mengerjap melihat isi gelas yang masih kosong, kembali mendekatkan gelas itu ke mulutnya sampai Renjun mendongak. Lagi-lagi bayi itu heran tak merasakan apapun masuk ke dalam mulutnya, mulutnya mengecap lalu menatap Minjeong di seberang sana.

"Cu..."

"Hm.." balita itu sedang sibuk menyusun lego Renjun di dalam piring.

"Cuu.."

"Adik mau cucu, nanti ya. Makan kue buatan noona dulu." Minjeong meletakkan piring berisi lego di hadapan Renjun.

"Selamat makan!" Serunya.

Minjeong pura-pura memakan lego itu. Renjun mengikuti tapi si bayi benar-benar memasukkan lego ke mulutnya.

"Jangan di makan benelan... pula-pula adik." Minjeong menahan tangan Renjun. "Huh! Dasal bayi."

Sebenarnya Minjeong bosan main bersama Renjun. Tentu saja karna bayi itu masih belum bisa menyandingi cara main seorang balita, si germbul hanya tau menyusun acak balok dan lego, melemparkan mobil mininya, menggigit squishy, dan suka menekankan wajah Moomin ke lantai.

Taeyeon dengan segelas jus di tangannya duduk di sebelah Johnny, melirik wajah lelah si ayah dadakan.

"Kau tidur saja, aku bisa menjaga mereka." Ujar Taeyeon, merasa iba dengan guratan lelah Johnny.

"Hm..." pria itu hanya menyamankan diri di sofa sambil memeluk boneka anjing sebesar tubuh Renjun pemberian Jeno. Lihatlah Johnny, boneka itu ada gunanya. Jadi jangan katakan Jeno gila kalau dia memberikan boneka lagi.

Ting! Tong!

Taeyeon hendak bangkit untuk membuka pintu.

"Bial Injeong saja!"

Anak itu membawa kursi kecil berlari menuju pintu, ddengan bantuan naik ke atas kursi, Minjeong dapat membuka pintu menampakkan Jaemin dengan pakaian casualnya.

"Jaemin samchon."

Ekspresi Jaemin yang tadinya sumringah langsung datar saat balita itu membuka pintu.

It's Baby Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang