Yuta

933 111 1
                                    

Selamat membaca
.
.
.

"ANDWAE!!!"

"TIDAK! HUHUUU INJUN TIDAK MAU!"

"Injun-ah, Daddy akan terlambat"

"Injun tidak mauuu hueeee..."

"Injun mau ikut Daddy"

"Hari ini tidak bisa"

"Huaaaa Daddy jahat!"

Johnny menghela nafas kasar, ia ingin cepat berangkat tapi anak itu malah mendramatis memeluk kedua kakinya. Sedangkan si pengasuh yang hari ini menjaga Renjun terlihat acuh di sofa memakan takoyaki sambil menonton televisi.

"Lihatlah eksporan Jepang itu hanya diam tanpa membantu." Sindir Johnny, Yuta mengacungkan jari tengahnya. Johnny mendengus, sukur Renjun tidak lihat. Anak itu masih memeluk erat kaki Johnny dengan bercucuran air mata.

Dari sekian orang yang di kenalnya. Renjun paling anti dengan Yuta, anak itu takut dan tidak suka pada lelaki Jepang itu sebab sejak kecil Yuta selalu membicarakan hal kejam pada Renjun. Menyembelih Moomin Renjun contohnya, itu Renjun saja yang lebay.

"Lepas, bayi"

"Tidak mauuu"

"Seo Renjun." Ucap Johnny penuh penekanan.

"Hueeeee"

"Jika Yuta menggigit pukul saja dia." Ujar Johnny, Yuta mendecih. Johnny merasa pelukan Renjun semakin erat.

Mendengus kasar, Johnny mengangkat Renjun membawanya ke pada Yuta. Meletakkan Renjun di pangkuan Yuta sontak membuat tangisnya semakin menjadi. Johnny dengan langkah cepat meninggalkan kediamannya, Renjun menangis tapi tak berani untuk turun mengejar sang Daddy. Renjun takut, Yuta hanya menggeleng pelan melihat tingkah Renjun.

Yuta memasukan takoyaki ke dalam mulut anak itu yang menganga lebar. Renjun mengerjap lalu mengunyah sambil terisak, setelah dengan susah payah menelannya. Renjun menoleh ke Yuta.

"Hiks... enak..."

Yuta tersenyum kembali memasukkan makanan itu dan di terima Renjun. Begitu terus sampai habis, Renjun masih terisak. Renjun menatap tempat takoyaki yang sudah kosong.

"Hueeee habis..."

Yuta menatap jengah Renjun yang kembali menangis.

"Kau ini cengeng sekali, lebih baik kita mandi."

"Hiks.. Injun sudah mandiii huaaa"

"Ouh, pantas wangi." Gumam Yuta. "Berhenti menangis aku tak mau di cekik Daddy mu karna membuat mata anaknya sembab."

Renjun mengangguk tapi masih berderai air mata.

"Bagaimana kalau kita makan eskrim."

Bagaikan obat ampuh, anak itu menghentikan tangisnya dan menatap Yuta dengan matanya yang basah.

"Benarkah?" Yuta mengangguk.

Renjun mengusap matanya lalu membalikkan tubuhnya menghadap Yuta.

"Ayo" Anak itu memeluk erat leher Yuta.

Yuta mencibir. "Dasar penjilat." Gumamnya.

애기 런쥔

Masih bersama Yuta. Lelaki Jepang tersebut duduk di sofa fokus menatap layar televisi di depannya yang menampilkan acara Variety show mengundang salah satu girlgrup terkenal. Sedangkan Renjun biasanya bermain di karpet dekat sofa kini berada dekat dinding menjauh dari Yuta. Anak itu juga sedang kesal karna di tipu oleh Yuta.

It's Baby Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang