Selamat membaca
.
.
.Berhubungan weekend, Johnny menginap di rumah Ibunya. Ibu Johnny masuk ke dalam kamar Johnny, sebab anak perjakanya dan juga cucu cantiknya belum keluar dari kamar padahal waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi.
Ia membuka tirai dan seketika berdecak melihat Johnny masih tidur tanpa atasan hanya memakai celana piyama, pria itu terlentang dan mulutnya terbuka mengeluarkan suara dengkuran. Sedangkan Renjun di sebelah Johnny terbangun saat Halmeoni nya masuk. Ibu Johnny heran, tak biasanya Renjun bangun lambat. Tak tahu saja ia, semalam Renjun tidur jam dua pagi karna asik bermain video game bersama Johnny.
"Halmeoni..." panggil Renjun pelan.
"Iya?" Jawab Ibu Johnny sembari berjalan ke sisi ranjang tempat Johnny berada.
"Daddy berisik." Ucap Renjun.
Ibunya mengangguk dan menggeleng pelan melihat Johnny yang mendengkur nyaring seperti pria tua. "Bagaimana Renjun bisa tidur tenang, kalau bersama ku sudah ku tendang anak ini." Gumam Ibunya.
Sebenarnya Johnny bukan tipe orang pendengkur jika tidur, hanya di waktu tertentu biasanya sering terjadi kalau Johnny sedang kelelahan.
"Daddy mu berisik?"
"Hm..." Renjun berdehem pelan, dengan randomnya ia meraih tangan Johnny dan menghisap jari jempol milik Johnny.
"Ey! Kotor Renjun, Daddy mu habis menggaruk pantat." Ibu Johnny menarik tangan Johnny agar lepas dari genggaman Renjun. "Daddy mu ini sangat berisik, kenapa tak Renjunie tendang saja Daddy mu dari kasur."
"Tidak bisa Halmeoni, kaki Injun kecil." Renjun mengeluarkan kakinya dari dalam selimut dan mengangkatnya. "Injun pernah dorong Daddy pakai kaki tapi tidak bergerak. Daddy berat~" adu Renjun.
"Ya, benar, kalian sepertinya semut dan gajah." Ujarnya pelan. "Hey, bangun." Ibunya menepuk-nepuk pipi Johnny.
Johnny menggeliat menggaruk pipinya dan merubah posisi menyamping. Membuat Ibunya berdecak nyaring. Tiba-tiba ia tersenyum sendiri, Ibu Johnny duduk di pinggir kasur lalu memangku kepala Johnny.
"Aigo~ aigo~ Jyani-yaaaa... ayo bangun anak lucu Eomma~" ujar Ibunya mengunyal wajah Johnny, memperaktikan kegiatan yang selalu ia lakukan waktu Johnny masih kecil.
Renjun di sebelah tertawa membuat Ibu Johnny ikut tertawa. Ia menertawakan betapa gemasnya Renjun dalam kondisi mata bengkak bangun tidur lalu tertawa. Membuat matanya yang sipit tambah tenggelam.
Johnny perlahan membuka matanya, ia menyerngit mendapati wajah Ibunya. Johnny melepaskan rengkuhan Ibunya dan mendekati Renjun menimpa tubuh anak itu.
"Daddy!" Renjun sontak memekik karna Johnny benar-benar menimpa tubuhnya.
"Ingat tubuh Johnny. Kau ini seperti beton malah menimpa bayi kurcaci, sudahlah kecil, nanti bertambah tipis." Ujar Ibunya sambil menarik Johnny menjauh dari Renjun.
"Cepat bangun, Eomma membuat nasi goreng kimchi." Ujar Ibunya menepuk pantat Johnny sekilas dan pergi keluar.
Johnny mengusap wajahnya lalu menatap Renjun yang juga menatapnya. Renjun sepertinya masih mengantuk, terbukti dari matanya yang mulai sayu dan menguap lebar.
"Jangan tidur lagi, nanti Halmeoni mu akan datang membawa sapu kalau kita tak kunjung keluar." Ucap Johnny mengusap mata Renjun.
Renjun menendang selimut yang bergelung di tubuhnya. Ia hendak bangun tapi tubuhnya di tahan Johnny dan kembali berbaring.
"Morning kiss, hm?"
애기 런쥔
Sudah sekitar tiga puluh menit berlalu tapi mereka tak kunjung keluar. Ibu Johnny hendak menghampiri kembali tapi ia urungkan ketika melihat Renjun menuruni tangga. Ibu Johnny menyerngit heran melihat Renjun yang memakai kaos Johnny. Membuat anak itu tenggelam di baju yang ia pakai, bajunya menyapu lantai dan kerah baju meleber sampai lengan Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Baby Renjun
FanfictionJohnny menemukan bayi didepan unit apartemennya Re-upload JOHNNY RENJUN Daily life BxB (little bit?) Pict from Pin📌