JohnFams?

937 89 3
                                    

Selamat membaca
.
.
.

Pasangan anak dan ayah itu baru sekitar belasan menit menginjakan kaki di kediamannya.Renjun duduk di tempat tidur menonton Moomin dari ponsel Johnny. Botol susu yang berisi setengah itu tersumpal apik di mulutnya. Sedangkan Johnny sedang mandi.

Tiba-tiba layar ponsel padam karna habis daya. Renjun yang memang tidak di biasakan dengan barang canggih itu tentu tak faham. Balita itu menepuk tepi ponsel guna untuk menghidupkan. Mengcopy tingkah Haechan tempo hari yang menepuk ponsel Jeno karna koneksi tiba-tiba putus.

Tak membuahkan hasil, Renjun dengan sebal meletakkan ponsel lalu berbaring untuk menghabiskan susunya.

Johnny masuk dengan handuk melilit di pinggangnya, lalu membawa langkahnya mendekati lemari pakaian. Renjun melirik sekilas, sibuk menyedot cairan putih tersebut. Sebenarnya anak itu sudah mengantuk tapi entah kenapa belum tertidur.

Renjun masih menghisap silikon botol susunya walaupun cairan putih itu sudah habis. Ia menunggu daddy nya untuk datang menepuk pantatnya pengantar tidur. Tapi yang di tunggu tak kunjung datang, apa masih belum selesai berpakaian?

Renjun bangkit menemukan Johnny duduk di meja kerjanya. Pria itu terlihat sibuk dengan berkasnya, melanjutkan pekerjaan kantornya di rumah.

"Daddy..." panggil Renjun pelan.

Tak ada sahutan.

"Daddy~" Renjun merengek.

"Hm..."

"Tidur"

"Duluan, daddy ada kerjaan."

"Tapi Injun mau puk puk."

"Baby sudah mengantuk, nanti tertidur sendiri." Mengingat Renjun sudah terlihat mengantuk sejak di dalam mobil.

"Daddy~"

"Tidur bayi." Ujar Johnny tanpa menoleh.

Renjun merengut dengan muka mengantuk. Ia merangkak ke tepi kasur dan perlahan turun. Membawa langkah kecilnya pada sang daddy.

"Daddy, tidur..." balita itu langsung menjatuhkan kepalanya di paha Johnny.

Johnny mengangkat Renjun ke pangkuannya, Renjun langsung memeluk tubuh besar Johnny dan menyandar di dada sang daddy. Johnny mengusap punggung Renjun dengan tangan satunya sibuk melihat kertas pentingnya itu.

"Daddy, Injun bilang pacaran sama Uchan. Kenapa Nana hyung mengamuk?"

Johnny menghela nafas, masih masalah itu padahal mereka ini masih kecil tapi kenapa tahu dengan hal begituan

"Berhenti menyebutkan kalian  pacaran, bayiiii" ujar Johnny gemas menggesekan dagunya pada kepala Renjun.

"Kenapa? Uchan bilang suka-sukaan, sayang-sayangan artinya pacaran. Macam Injun suka Uchan, macam Injun sayang daddy jadi artinya kita pacaran" ujar Renjun menjelaskan isi pikirannya.

"Tidak seperti itu cara pakainya bayi" gumam Johnny lelah.

"Injun dan Sungchan tidak pacaran, anak kecil tidak boleh begitu. Itu hanya untuk orang dewasa" kata Johnny menjelaskan, ia tak mau ada kesalah fahaman gara-gara mulut Renjun yang tidak punya rem.

"Benarkah?"

"Iya, jadi berhenti menyebutkan kata pacaran"

Renjun dengan muka mengantuknya hanya mengangguk-ngangguk. "Ya sudah, nanti tunggu dewasa baru Injun dan Uchan pacaran"

"Terserah" gumam Johnny.

"Daddy, kenapa punya Daddy tidak bisa keluar susu?" Tanya Renjun tiba-tiba sambil memencet puting Johnny di balik baju.

It's Baby Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang