Sungchan vs Hyungie

664 75 7
                                    

Selamat membaca
.
.
.


Johnny meminta tolong pada Taeyong untuk menjemput Renjun, namun Taeyong sibuk jadi ia menyuruh Mark. Seseorang yang sedikit bisa di percaya, tapi lain cerita kalau hal tersebut di ketahui oleh Jeno. Si bungsu Lee itu mengajak Haechan dan Jaemin. Jadi setuju atau tidak, Mark pergi menjemput Renjun bersama tiga manusia tidak berguna itu.

Mereka sudah sampai, setelah memparkirkan mobil,keempatnya keluar memakai kacamata hitam, bahkan mereka memakai setelan jas usul dari Haechan agar mereka terlihat fashionable padahal isinya hanya anak Sekolah Dasar.

Mereka malah terlihat seperti bodyguard tampan yang hendak menjemput tuan muda mereka.

Renjun bersama Ningning, Haruto dan Sungchan berada di lobi. Haruto sudah di jemput, tapi ia mengatakan pada Mina akan menunggu temannya di jemput dulu baru pulang. Mina pun menuruti keinginan keponakannya dan ia menunggu di dalam mobil. Sedangkan Sungchan di titipkan pada Johnny, otomatis ia akan ikut pulang bersama Renjun. Sebenarnya ketiga anak itu menemani Ningning yang katanya akan di jemput lambat. Walau masih dini, persahabatan antara keempatnya mulai terjalin. Terbukti dari masuk TK sama Sekolah Dasar mereka berempat terlihat selalu bersama di lingkungan sekolah.

Dan juga di sana ada Jisung, sebenarnya agak bingung dengan memikirkan pemuda satu ini. Ia tidak ada kegiatan dan merasa kesepian di rumahnya jadi datang ke apartemen Johnny. Lalu ia datang ke kantor Johnny untuk menemui Renjun sebab di apartemen tidak ada orang. Pas sudah di sana, Johnny meminta tolong pada Jisung untuk membawa Renjun pulang. Jisung ke sekolah Renjun, tapi ia malah ikut menunggu di sana. Daripada sendirian di rumah.

"Renjun di sana, bodoh!" Ujar Haechan menggeplak kepala Jeno karna ia celingak celinguk padahal jelas-jelas Renjun sekawan terlihat di kursi lobi.

"Maklum, Chan. Matanya segaris." Ucap Mark.

"RENJUNIE ANNYEONG!!!!" Haechan tanpa tahu malu berteriak dan melambai heboh.

Renjun sekawan plus Jisung sontak mengangkat kepala mencari sumber suara.

"NONO HYUNG!" Teriak Renjun turun dari kursi dan berlari.

Jeno yang di panggil tapi Jaemin yang di peluk.

"Eyyy... dia tak nampak aku kah?" Ucap Jeno.

"Kau tak kasat mata." Jawab Haechan.

"Kenapa kau ada di sini?" Tanya Jaemin melayangkan tatapan sinis pada Jisung yang anteng main game online di ponselnya. Ceritanya ia masih dendam gara-gara momen manis antara Jisung dan Renjun.

Mark, Haechan dan Jeno pun baru sadar dengan keberadaan Jisung.

"Park Jisung, kau kembali ke sekolah dasar?"

"Aku menunggu Renjun di jemput." Jawab tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel.

"Kajja, kita pulang!"

"Tunggu dulu, Hyung. Kita tunggu Ningning di jemput, kasihan sendirian di sini." Ucap Renjun kembali duduk.

"Utututu~ anak cantik ini sendirian, hm~" Haechan lagi-lagi tanpa tahu malu mengunyal pipi Ningning.

Ningning mendelik dan menepis tangan Haechan, ia melototkan mata bulatnya. "Jangan sentuh Ningning, tangan Samchon kasar."

"Pffftttt...." Jisung mengulum bibirnya menahan tawa.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA" Mark tertawa terbahak-bahak sambil memukul Jeno.

"Anak kecil itu jujur." Kata Jaemin.

Wajah Haechan berubah masam, ia menggerutu pelan lalu duduk di sebelah Jisung dan menilik ke ponsel pemuda itu. Mark yang masih tertawa memilih duduk di sebelah Haechan karna Jeno mendorongnya. Jaemin bersedekap dada dan bersandar di dinding, Jeno beralih duduk di sebelah Sungchan melihat apa yang di lakukan para anak-anak itu.

It's Baby Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang