Sekolah

813 92 9
                                    

Selamat membaca
.
.
.

Renjun 5 tahun.

Hari ini si kecil masuk sekolah TK.

Johnny bersedekap dada bersandar di daun pintu memerhatikan Ibunya yang sedang mengurus Renjun. Ibunya juga mau mengantar Renjun sekolah. Renjun yang rambutnya sudah selesai di sisi rapi segera menghampiri sang Daddy.

"Daddy, Injun tampan kan?" Renjun yang memakai seragam Tk dengan rambut model mangkuk di sisir rapi buatan si Halmeoni menyengir menatap Johnny.

"Tidak"

Ekspresi anak itu langsung berubah kesal.

"Halmeoni~ Daddy bilang Injun jelek."

Ibu Johnny langsung menoleh dan melotot menatap anaknya itu. Johnny menghela nafas sabar.

"Ya, Injun tampan." Ujarnya malas.

"Hihihi~ sayang Daddy"

애기 런쥔

Mereka sudah sampai di sekolah, Renjun di gandeng Halmeoni nya sementara Johnny berjalan di belakang kedua orang itu.

"INJUN!"

Suara teriakan cempreng khas anak perempuan membuat ketiganya menoleh.

"NINGNING!"

Renjun melepaskan gandengannya dan berlari menghampiri Ningning yang juga berlari. Keduanya berpelukan sembari tertawa senang.

"UWAAAHHH NINGNING SEKOLAH SAMA INJUN!"

"NINGNING JANGAN TERIAK!"

"INJUN JUGA TERIAK!"

"Astaga Ningning..." seru seorang wanita paruh baya menarik Ningning sedikit menjauh dari Renjun.

"Injun ini Halmeoni Ningning" ucap Ningning.

"Ini yang namanya Injun ya" Nenek Ningning tersenyum sembari mencubit pipi Renjun. "Annyeong haseyo, saya Halmeoni nya Ningning" Halmeoni Ningning membungkuk sekilas pada Johnny beserta Ibunya.

"Saya Halmeoni Renjun dan dia ayahnya"

Kedua Halmeoni itu mulai berbincang ringan sembari berjalan di belakang Renjun dan Ningning bergandengan tangan. Beserta Johnny yang sedari tadi hanya diam saja, pria itu berjalan paling belakang dengan ekspresi seolah mengatakan 'Kenapa aku harus berada di sini'

Di depan kelas sudah ramai para orang tua dari anak-anak. Ada yang sedang berbincang di luar, ada juga yang berada di dalam kelas menemani anak mereka yang masih malu atau takut.

Johnny mendapati Jessica yang sedang berbincang dengan seorang pria. Johnny segera menarik Renjun dan Ningning yang berjalan lurus, Johnny memegang kedua bahu Renjun yang menatapnya bingung. Ningning juga sedang di tarik Halmeoni nya.

"Ingat kan yang Daddy ajarkan?"

"Hum!"

"Kalau Injun berlalu baik seperti yang Daddy katakan, nanti Daddy kasih hadiah." Johnny hanya mewanti, tau lah dengan sifat Renjun yang punya jiwa penasaran tinggi. Anak itu tanpa berpikir suka menanyakan hal yang ada di benaknya.

"Hadiah apa?" Renjun menatap Johnny berbinar.

"Eeee.. how about kiss?"

"No!" Tolak Renjun dengan ekspresi cemberut. "Injun kiss daddy everyday"

Johnny tertawa pelan, "Ya sudah, nanti daddy belikan gantungan Moomin untuk tas Injun."

"Ote! Hihi~ sayang daddy"

It's Baby Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang