21

2.3K 227 13
                                    

Juna: bangsat lo

Juna: GUE GAK MAU LAGI NGIKUTIN RENCANA LO

Juna: KAK JULIAN SEMALEM NGINEP DISINI ANJGGGG

Sera: bagus dong

Sera: udah ngobrol?

Juna: ngobrol apaan dia aja sibuk begadang main ps sama bang harsa

Juna: LO KENAPA GA BALIK SIH

Juna: awas bunting duluan

Sera: JAGA ALAT KETIK LO

Sera: sorry gue ketiduran

Sera: enak banget ju tidur dipeluk tunangan

Juna: babiiiii

Juna: bodo amat gue mau pulang

Sera: 😘



Sera tertawa geli membaca obrolannya dengan Juna barusan. Karena semalam Sera ketiduran, dia jadi lupa ngabarin Juna kalau dia tidak pulang ke rumah dan berujung 50 lebih panggilan tidak terjawab dan 100+ pesan dari lelaki itu.

"Telen dulu makanannya baru ketawa." Tegur Sadewa.

Dibilang begitu, Sera langsung ingat kalau dia sedang mengunyah makanan saat membalas pesan Juna. Dia buru-buru mengunyah lalu menelan makanan di mulutnya.

"Abis ini pulang ya,"

Sebenarnya Sadewa mengucapkannya dengan santai, namun dengan nada yang cukup datar, tetapi itu bukan berarti dia—

Sera langsung manyun. "Kok ngusir..."

Nah kan, pasti Sera berpikiran lain.

"Eh, enggak gitu maksudnya," Sadewa kelabakan, buru-buru mengubah nada bicaranya.

Sadewa paham kalau Sera mungkin masih sensitif setelah pembicaraan mereka kemarin, karena itu perubahan nada sekecil apapun pasti Sera sadari dan dia langsung berpikir kalau Sadewa masih marah.

"Maksudnya itu gue nanya, abis ini mau pulang ya? Bukan ngusir, sayang." Sadewa mengulang kalimatnya dengan nada yang lebih lembut dan ramah di telinga Sera.

Sera menggeleng. "Mau disini dulu."

"Nanti dicariin abang gimana?"

"Biarin, dia juga sibuk sama pacarnya."

"Hah?" Sadewa kaget. "Abang udah punya pacar?"

Sera mengangguk. "Tuh, komputer sama ramen di rumah kan pacarnya, separuh jiwanya. Mati dia kalo gak hidup sama dua benda itu."

"Oalaahh," Sadewa menghela napas lega karena dia udah ada rencana menjodohkan (alias membuat balikan) bang Harsa dan Jevian karena Sadewa lelah dijadikan tempat curhat oleh Jevian.

"Eh, si Jepi aneh banget tau," kata Sera memulai topik gibah. "Masa kemarin gue mau ajak dia main kan terus dia bilang lagi me time, eh abis itu update story lagi makan sama cowok."

Ya itu abangmu deekk, batin Sadewa.

"Hah? Masa iya?" Sadewa membalas (pura-pura) kaget.

Sera mengangguk cepat. "Gue penasaran deh dia lagi deket sama siapa."

"Dek, gue punya ide." Ucap Sadewa tiba-tiba.

Sera mendekatkan tubuhnya, "apa apa?" Tanyanya antusias.

clichéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang