26

1.6K 145 8
                                    

Cepetin aja lah ya, aku yang nulis pun udah geregetan mereka gak nikah nikah 😭


🪷🪷🪷


Bungsu keluarga Kalais hari ini tampil menawan dengan jas berwarna putih yang membalut tubuhnya. Di sampingnya, Sadewa berdiri gagah dengan balutas jas hitam yang pas di tubuhnya.

"I, Sadewa Abhiyaksa Sastranegara, take you, Daniel Cesara Kalais, to be my lawfully wedded husband. I promise to love you, honor you, and cherish you for all the days of my life. In times of joy and sorrow, in health and in illness, I will be by your side, faithful and true, now and forever."

"I, Daniel Cesara Kalais, take you, Sadewa Abhiyaksa Sastranegara, to be my lawfully wedded husband. I vow to love you unconditionally, to support and encourage you, and to stand by you in every circumstance. With all my heart, I promise to be your partner, your confidant, and your best friend for the rest of our lives."

Pendeta, tersenyum dengan penuh kebanggaan, mengangkat tangannya dan berkata, "dengan janji-janji yang telah kalian ucapkan, saya dengan sukacita menyatakan kalian sebagai sepasang suami. Anda boleh mencium suami anda."

Ketika bibir mereka bersentuhan, hadirin di sekeliling mereka tidak bisa menahan senyum bahagia. Suara tepuk tangan dan sorak-sorai mengisi ruangan, menandakan awal perjalanan baru mereka sebagai pasangan baru.

"Finally," bisik Sera di depan bibirnya setelah Sadewa menjauhkan wajah, ujung bibirnya terangkat. "Finally i can taste my husband's lips."

Sadewa tertawa kecil, dia kembali mendaratkan kecupan di bibir Sera. "All yours, darling."

Acara resepsi malam ini berjalan dengan lancar, diakhir acara mereka melakukan prosesi foto keluarga besar. Berkali-kali Sadewa terpana melihat Sera yang entah berapa kali lipat sangat cantik nan menawan.

Sementara yang dilihat wajahnya sudah merona dibalik make-up tipisnya. Malu ditatap seperti itu. Sera berpikir mungkin efek dari rambutnya yang kembali di cat hitam, karena itu Sadewa jadi terasa berbeda saat melihatnya.

Sera menyikut perut Sadewa karena pria itu masih saja melihatnya dan tak mendengar arahan fotografer yang menyuruh suaminya untuk melihat ke arah kamera.

Suami? Sera masih geli untuk menyebut orang yang tengah merangkulnya dengan erat sekarang sudah berganti status. Tidak disangka, orang yang sejak dulu sering menjahilinya sampai membuatnya nangis kini menjadi suaminya.

Setelah sesi foto dengan keluarga selesai, kini gantian sesi foto bersama geng komplek permai indah plus Juna dan Noah. Mereka berbincang-bincang sebentar setelah sesi foto selesai.

"Duhh enaknya yang udah punya suami." Ujar Harsa sambil merangkul bahu lelaki di sampingnya. "Gue kapan ya.."

"Kode tuh," kata Sera ke Jevian, orang yang bahunya Harsa rangkul, lantas terkekeh. Tidak tau harus menangapi seperti apa. "Tahun depan ya, bang?"

"Yang tahun depan mah Juna." Celetuk Noah.

Juna yang sedang memeluk lengan Julian pun mendelik tidak terima. "Dih, apaan? Lo sama Cecil kali yang tahun depan."

"Tahun depan lulus? Aamiin. Tahun depan nikah? Jangan dulu, kasian anak orang makan pake duit siapa nanti," balas Noah. "Kalo duit gue sebanyak bang Sadewa juga udah gue ajak nikah."

"Nanti kalo udah lulus kabarin aja, No, ada lowongan di tempat gue." Sahut Sadewa.

Noah tersenyum lebar, "kan enak kalo gini."

Mereka kembali melanjutkan perbincangan, sesekali diselipkan candaan dan membuat tawa menguar di antara mereka. Namun, Sadewa menyadari bahwa sejak tadi Sera hanya diam, biasanya dia cerewet kalau bersama teman-temannya.

clichéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang