"Lo kayaknya butuh liburan deh, Ra."
Sera mendengus malas menanggapi ucapan temannya itu, Juna. Dia semakin merapatkan selimut hingga menutupi seluruh tubuh, hanya menyisakan wajahnya saja.
Juna berdecak. Dia menarik selimut Sera, membuat tubuh Sera yang masih mengenakan piyama motif beruang terkekspos dan dia memekik kesal.
"Bangun! Udah jam 11, anjir!" Sentak Juna yang kini membuang selimut Sera ke lantai dan membuat Sera langsung terduduk. Selimutnya!
"Aaaaaa Jujuuuuuuu!!" Rengek Sera tidak terima.
Cklek.
"Weeeittss, ada apa nih?"
Sera melebarkan matanya kaget. Dia langsung beranjak dari kasur, berlari menghampiri lelaki yang berdiri di ambang pintu kamarnya, lalu menerjangnya dengan pelukan erat.
"Noaaahhhh, kangeeennnn!"
Lelaki itu, Noah, terkekeh pelan dan membalas pelukan Sera sama eratnya. Dua bulan lebih dia tidak bertemu dengan lelaki cerewet ini dan ternyata bikin kangen juga.
Sera mendongak. "Lo kok gak bilang kalo udah balik Indo?"
"Bilang, kok. Ke Juna heheh," cengir Noah.
"Oh, jadi alasan lo kemarin pulang cepet karena mau ke bandara itu gara-gara jemput dia, Ju?" Delik Sera pada Juna. "Parah, guenya gak diajak."
"Ngambek mulu, kan mau surprise ceritanya." Noah mencubit pipi Sera gemas. Kemudian dahinya mengernyit melihat Sera yang masih pakai piyama.
"Dih, udah siang kok belum mandi? Jorok lu.""Lagi galau dia." Celetuk Juna.
"Galau kenapa?"
Sera berdecak malas. Dia melepaskan pelukannya dan kembali duduk di kasur, bersamaan dengan Noah yang mengiringi. Kini mereka duduk melingkar di atas kasur Sera.
"Galau kenapa sih?" Tanya Noah lagi, kepo dia.
"Ra, mending sekarang lo jujur sama kita," Juna menggenggam kedua tangannya erat dan memasang wajah serius. "Lo begini karena berantem sama Kak Sadewa kan?"
"Lah? Diapain lo sama dia?" Sela Noah yang langsung merasa tidak terima kalau Sera dimacem-macemin orang lain. "Baru tunangan aja udah belagu." Cibirnya.
Walaupun Noah tidak bersama mereka selama dua bulanan ini, tapi dia tetap tau kok info info terupdate tentang Sera ataupun Juna, yaa soalnya mereka tiap malem kadangan suka video call.
Dan bukan tanpa dasar Juna berkata begitu. Sudah tiga hari ini Juna main ke rumah Sera, dan selalu ada kiriman makan siang dan snack buat Sera dari Sadewa, tapi sama Sera tidak dimakan sama sekali.
Sera juga sama sekali tidak mau keluar rumah, dan Juna sering melihat ada pesan dan panggilan masuk dari Kak Sadewa di hapenya Sera, tapi hanya diabaikan oleh Sera.
Sera menghela napas panjang. Dia menatap Juna dan Noah bergantian untuk beberapa saat, lalu berucap lirih, "Gue kayaknya childish banget deh...."
"Kenapa? Cerita aja." Ucap Juna yang disusul anggukan oleh Noah.
Sera pun menceritakan semua kejadian tiga hari yang lalu saat dia pergi ke golf center bersama geng komplek permai indah. Mulai dari pas dia di mobil bareng Sadewa, sampai saat dia pulang dianterin Sadewa.
"...gitu. Menurut kalian gimana?"
"Menurut gue," June berpikir sejenak, "Menurut gue, wajar lo ngambek gara-gara kak Jevian bilang gitu. Gue juga kalo diposisi lo terus dibilangin 'si anu caddy golf kesayangan Julian' juga ngambek lah."
KAMU SEDANG MEMBACA
cliché
Fanfiction[sunsun] tentang sera yang tiba-tiba dilamar sama tetangga yang sekaligus merangkap sebagai teman kecilnya. emang takdir kadang selucu itu. • bxb. • slight heejake & jaywon. • (kinda) slowburn. • dldr.