01

3.1K 224 8
                                    

Lelaki manis itu menatap pantulan wajahnya lewat cermin sembari bersenandung pelan dengan tangannya yang sibuk membenahi tatanan rambutnya sehingga cocok bersamaan dengan outfitnya hari ini.

Kemeja biru lengan panjang yang dibalut vest berwarna oranye, serta celana pendek selutut dan juga kaos kaki yang mencapai setengah betisnya. Sebagai pelengkap, dai bahkan menggunakan riasan tipis agar wajahnya terlihat lebih segar.

Setelah dirasa tatanan rambutnya pas, dia beralih ke cermin full body yang terletak di l samping lemarinya.

Sejenak, dia berpose dulu sambil menganggumi dirinya sendiri.

Ingat, self love itu penting ya, dan hal itu selalu diajarkan orang tua Sera kepadanya.

Lelaki ini bernama Daniel Cesara Kalais. Seorang putra bungsu dari pasangan pengusaha bisnis properti serta rumah sakit dan mantan supermodel ternama yang merupakan Runner-up 2 Miss Universe Tahun 2000.

Jangan tanya gimana hidupnya.

Sudah jelas sangat aman, damai, tentram, dan terjamin hingga cucu cicitnya nanti. Ditambah, kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya membuat hidup Sera sangat amat sejahtera.

Sera berjalan menuruni tangga dengan perasaan bahagia.

Tentu saja bahagia karena hari ini dia akan berkencan dengan pacarnya setelah mereka LDR sebulan karena si pacar yang diterima kerja di lain kota.

"Bocil hari minggu ngapain keluar? Tidur sono!"

Sayangnya, kebahagiaan Sera gak berlangsung lama sesaat setelah dia keluar pagar rumahnya (berniat menunggu pacarnya disana), dia malah mendapati seruan dari pria yang beberapa tahun ini selalu membuatnya jengkel.

Sera bersedekap dada, menatap pria itu dengan tatapan nyalang. "Terserah gue dong mau kemana! Emangnya lo? Udah tua, jomblo lagi!"

Dan Sera selalu membalas semua omongan pria itu karena dia tidak mau sekalipun kalah berdebat dengannya, walaupun sebagian perdebatan mereka berakhir dengan Sera yang ngambek.

Sadewa terperangah mendengar sindiran terang-terangan itu. "Jomblo-jomblo gini yang naksir gue banyak."

"Paling cuma halu." Cibir Sera.

Pria itu, Sadewa, menahan mati-matian untuk tidak melempar lap yang sudah dipenuhi busa di tangannya ini. Hari minggu memang sudah jadwalnya untuk mencuci mobil, omong-omong.

"Cuci mobil sana. Banyak omong banget supir." Ejek Sera.

Sera tau kalau Sadewa sering dijadiin supir sama mamanya buat dianterin kesana kemari pas hari libur. Katanya biar Sadewa gak nolep-nolep amat.

Sadewa melengos. Dia kembali pada aktivitasnya mencuci mobil. Sesekali dia melirik Sera yang penampilannya rapi dan tertata itu.

"Mau nge-date lo?" Tanya Sadewa.

Sera mengernyit mendengar nada bicara yang kayak mau nyari ribut itu. "Iya." Balas Sera cuek. "Kenapa? Iri ya? Hahaha jomblo." Kemudian dia tertawa mengejek.

Emang kurang ajar.

"Masih lo sama si Aliando?"

Sera mendelik tidak terima. "Namanya Alifian, ya!!"

"Ya iya itu lah. Masih sama dia?"

"Please deh, gue sama dia udah putus 3 bulan lalu. Ini nih kalo gak merhatiin orang cerita. Padahal jelas-jelas gue pernah cerita sama kalian pas rayain ultah Julian." Cerocos Sera.

clichéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang