"Gimana dok?! Gimana keadaan Krow?!" Jaki mencoba membaca ekpresi dang dokter, namun hasilnya nihil. Dokter itu memakai masker, jadi Jaki tidak bisa menebak dari ekspresinya.
"Dengan berat hati, saya katakan bahwa pasien bernama Krow mengalami ..."
-----------------------------------------------------------------------------------
"Koma." Lanjut dokter tersebut.
Seketika tubuh Jaki lemas, tubuhnya terjatuh ke lantai, masih tidak menyangka apa yang telah terjadi. Dirinya masih enggan menerima kenyataan bahwa Krow saat ini sedang koma.
Rion yang melihat itu dengan segera menyamakan tingginya dengan Jaki, kemudian mengelus punggung pria di pinggirnya itu. Tak lama kemudian, mereka berdua berdiri, menatap ke arah dokter di hadapannya itu.
"Dok, bagaimanapun caranya, berapapun biayanya, tolong anak saya, dok." Rion memohon kepada sang dokter agar menyelamatkan putranya itu.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin, saat ini pasien bernama Krow sedang mengalami masa kritisnya. Kalian boleh masuk ke dalam, saya permisi." Dokter itu pergi meninggalkan mereka berdua.
Mereka berdua membuka pintu yang berpalang "ICU" itu, menampilkan lelaki bersurai abu yang sedang terbaring lemah di atas ranjang. Keduanya masuk perlahan, lalu duduk di sebelahnya.
Jaki terdiam melihat keadaan Krow yang terlihat sangat lemah, kemudian perlahan mengulurkan tangannya untuk mengelus kepala sang pujaan hati.
Jaki tidak mengatakan apapun, dia hanya mengelus kepala Krow lalu menarik kembali tangannya. Jaki melirik ke arah Rion.
"Papi, aku kasih kabar ke yang lain, ya?" suara Jaki terdengar sedikit bergetar.
"Iya silakan." Balas Rion, Jaki mengangguk kemudian pergi keluar ruangan.
Jaki membuka ponselnya dan mencari kontak Caine, tak lama dari itu Caine mengangkat telepon tersebut.
"Mami .." - Jaki.
"Iya, kenapa Jaki? Ada sesuatu?" - Caine.
"Krow, mami .." - Jaki.
Sempat tidak terdengar jawaban dari sebrang sana, tapi tak lama kemudian Caine menjawab.
"Kenapa Krow?" - Caine.
"Koma. Kalau yang lain mau kesini, kesini aja." - Jaki.
Tanpa menunggu jawaban dari Caine, Jaki menutup telepon tersebut. Ia kembali memasukkan ponselnya dan pergi keluar rumah sakit tersebut.
-------
Caine dan anak-anak lainnya sampai di ruang ICU, mereka datang dengan wajah yang bersedih, bahkan Souta dan Mia sudah menangis saat masih di jalan.
Caine menghampiri Rion, "Yon, Krow .."
Rion hanya mengangguk, seolah mengerti apa yang akan ditanyakan oleh Caine.
"Iya, Krow koma. Maaf Caine, aku ga bisa lakuin apa-apa." Ucap Rion lirih.
"Jangan minta maaf, tolong." Caine menahan air matanya, melihat anaknya terbaring lemah di ranjang membuat hatinya hancur.
Garin yang baru saja sampai langsung berlari menghampiri ranjang Krow dan duduk di pinggir, membuat perhatian anggota TNF lainnya beralih ke arah Garin.
"Krow .. ga lucu lu bercanda kayak gini." Ucap Garin yang menepuk-nepuk pelan pipi Krow.
"Bangun, Krow! Ga usah bercanda kayak gini lah! Ini bercanda, kan? Krow cuman bercanda, kan? Iya kan?!" Garin menatap ke arah anggota lainnya, berharap salah satu dari mereka mengatakan "Iya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Jaki Chen ft TNF
Acakmenceritakan perjalanan dan penderitaan yang dialami seorang pemuda bernama jaki chen saat berada di keluarga mafia yaitu Tokyo Noir Familia. ⚠️ warn bxb! please be wiser. ⚠️ krojaki slight krowchi & ginchi ⚠️ angst area! author cinta kesedihan. ⚠...