"Madam..." Eloni dengan suara pelan memanggil Madam Rose yang terlihat tengah sibuk merias diri di depan cermin.
Saat mendengar Eloni memanggil, tangan Madam Rose langsung berhenti memoles pewarna bibir dan wanita itu membawa kepalanya menoleh ke belakang.
"Ya? Ada apa, Eloni? Masalah terjadi di pagi buta seperti ini?" Sahutnya tak santai mengingat ini masih pukul setengah lima pagi tetapi, Eloni sudah datang menemuinya. "Gadis itu membuat masalah lagi?" Gadis yang dimaksudnya adalah Sachi.
Eloni menggeleng. "Bu-bukan. T-Tuan Jeremy--"
"Ha... Oh!" Madam Rose segera bangkit dari duduknya dengan mulut menganga yang ia tutup menggunakan satu tangan lalu tersenyum dibaliknya. "Dia datang sepagi ini? Astaga, puji kepada Dewa yang telah mendatangkan sumber uang langgananku. Pantas saja aku bangun lebih awal dan berias."
Jeremy adalah pelanggan tetap disini, bisa dibilang juga sebagai pelanggan istimewa Madam Rose. Paling istimewa daripada pelanggan tetapnya yang lain. Karena itu, Madam Rose sangat senang ketika Jeremy datang karena selain tampan... Jeremy ber-uang.
"Dia sudah memilih gadis?"
Eloni menggeleng lagi. "Belum, Madam."
"Lalu? Tunggu apa? Bawakan gadis yang sudah siap ke ruang tengah. Teganya kau membuat Jeremy menunggu."
"Madam, dia ingin gadis baru." Ungkap Eloni, "Dia bilang padaku begitu dan memintamu untuk memberinya gadis baru karena... karena Violet terlalu cepat pingsan."
Madam Rose diam sejenak sesaat sebelum menepuk bahu Eloni dan menitah. "Bangunkan Sachi dan persiapkan."
"Tapi, Madam... gadis itu bukannya sudah dibeli--"
"Sssttt! Kau mau tutup mulut sendiri atau kututupkan?" Desis Madam Rose mengancam.
Eloni tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menganggukkan kepala dan bergegas melaksanakan perintah Madam Rose dengan berlari menuju kamar tempat Sachi berada sementara wanita itu sendiri membawa dirinya menyambut kedatangan Jeremy sambil membincangkan harga yang akan pria itu bayar.
"Tuan Jeremy, lama tidak bertemu membuatku mulai merindukanmu."
"Haha..." Jeremy membalas sapaan basa-basi dari Madam Rose dengan tawa kecil. "Kau tahu artinya bila aku datang."
"Yaaa, aku tahu." Wanita itu mengangguk-angguk sambil mengelus lengan Jeremy. "Itu terlihat jelas di wajahmu."
"Sangat jelas?"
"Sangat."
"Aku membutuhkannya." Ucap Jeremy.
"Berapa yang kau tawarkan?"
"Lima... lima kali lipat. Bisa kudapatkan yang kumau?"
Madam Rose mengangguk dengan mata berbinar senang. "Kau akan dapatkan, tetapi jangan pukul di wajah."
"Ada apa dengan wajahnya?"
"Seseorang akan membelinya malam ini." Jawab Madam Rose terbuka.
"Jadi, kau berikan milik orang lain padaku?"
"Belum sepenuhnya pindah kepemilikan. Gadis itu masih milikku, milik rumah ini." Madam Rose menekankan kalimatnya sesaat sebelum melepaskan rangkulan dari lengan Jeremy dan mempersilakan pria itu masuk lebih jauh.
"Gadis itu baru?" Tanya Jeremy tak tahan dengan hening.
"Ya, beberapa hari lalu dia didatangkan ke sini. Dijual langsung oleh ayahnya yang butuh biaya untuk membayar mahar pernikahan putrinya yang satu lain." Tutur Madam Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship With Antagonist
ФэнтезиKarena kesamaan rupa antara gundik yang ditemuinya di rumah bordil dengan Parvis Loine sang tokoh utama wanita sekaligus gadis yang dicintai oleh Izek Zachary--si tokoh jahat dalam novel Bride of death, Sachi di pungut dan di kirim kepada Lennox Pax...