19 | Sachi : The Forest

14.2K 1.7K 286
                                    

"Kau mengatakan sesuatu?" Desis Lennox bertanya curiga.

Sachi menggeleng. "Hanya perasaanmu. Mungkin sebaiknya kau bertemu tabib dan katakan kalau kau mulai halusinasi sebelum bertambah parah."

"Kau lihat ini apa?" Sachi bertanya sambil mengangkat tangan kanannya.

"Tangan?"

"Salah! Ini memang tangan tetapi yang kumaksud adalah lima jariku ini. Lihat? Kau mulai halusinasi parah setelah ditinggal menikah." Sachi menggeleng tak habis pikir untuk mendramatiskan suasana lalu ia menarik diri dan membuang muka keluar jendela.

"Kau harus mengubah penampilanku, Yang Mulia." Dengan cepat Sachi menoleh lagi ke arah Lennox. "Tak mungkin, kan, kau menikah dengan seorang gadis yang mirip dengan tunanganmu. Setidaknya kau harus bantu aku mengatasi rambut ini."

"Tak banyak yang bisa dilakukan dengan rambutmu. Jika memakai pewarna dari beberapa jenis bunga, rambut dengan warna itu hanya akan berubah menjadi merah mencolok. Seseorang dengan rambut warna itu akan dihindari meskipun sudah bawaan dari lahir bahkan bangsawan kelas tinggi tidak bisa mengatasi gunjingan dirinya diantara para bangsawan lain." Jelas Lennox masuk akal.

Sachi mengangguk. "Kalau begitu aku akan mengubah warna rambut ini jadi merah."

"Apa? Kau gila!?"

"Bukankah aku harus bersikap gila sesuai perjanjian?"

"Aku tak menyangka kau akan lakukan secepat--"

"Ini hutan larangan?" Seloroh Sachi memotong perkataan Lennox sembari menyingkap tirai jendelanya lebih banyak untuk melihat situasi diluar yang jadi lebih gelap dari sebelumnya.

"Bagaimana kau tahu?" Lennox mengerutkan dahi, biasanya hanya orang-orang bergaris keturunan kerajaannya saja yang tahu mengenai lokasi hutan larangan.

"Woah..." Sachi mengangguk-angguk dengan tatapan kagum sebab dari penulis yang sama dia membaca webnovel lain yang merupakan spin off dari novel Bride of Death, tempatnya berada saat ini. Spin off itu menceritakan tentang seorang pria terkutuk yang tinggal di menara, dikatakan pria itu gemar menculik dan membunuh para gadis padahal aslinya para gadis yang dibawanya tidak mati secara disengaja, kebanyakan dari mereka terpleset di tangga menara akibat ketakutan berlebih.

"Hanya menebak." Jawab Sachi kemudian.

Sachi tahu kalau dicerita ini pria itu tidak akan pernah muncul, pria itu hanya diceritakan sebagai mitos meski nanti dibuat sungguhan ada dalam spin off cerita.

Daripada pria mitos itu, yang lebih berbahaya di hutan larangan adalah para bandit. Konon hutan ini merupakan markas terbesar mereka. Barang siapa saja yang melintas tak akan keluar dengan selamat, kalau berhasil keluar pun pasti tinggal nama atau beberapa potong tubuh saja.

Krietttt~ Brak!

Baru saja Sachi memikirkannya tiba-tiba kereta kuda terhenti. Salah satu roda baru saja mengalami anjlok yang tidak biasa sebab sampai copot dan menggelinding lepas dari poros.

"Yang Mulia, jangan keluar, ini jebakan." Kusir di depan  langsung memperingatkan.

Lennox mengangguk waspada lalu menoleh ke arah Sachi untuk menegaskan uacapan kusirnya pada gadis itu. "Jangan..." Belum sampai sepersekian detik, Sachi sudah tidak ada di dalam kereta kuda. "Sachi? Sachi!"

"Sachi!" Seru Lennox bergegas menyibak tirai di pintu masuk kereta kuda.

"Ah.. Ya! Jika kalian ingin uang banyak tangkap dan sekap pria yang ada di dalam lalu kirimkan seseorang untuk menagih uang tebusan." Sachi berbicara pada tiga orang berpakaian serba hitam dari ujung kaki sampai kepala, bahkan wajah mereka juga ditutup dan Lennox mendengar dengan jelas perbincangan gila antara gadis itu dengan orang-orang yang disinyalir merupakan golongan para bandit.

Relationship With AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang