DALAM CERITA INI HANYA FIKSI
DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN
TERIMAKASIH SEBELUMNYA
*
*
*
.
.
.
Cruz Industries
Chika merasa kayaknya dia pernah denger tentang Cruz Industries sebelumnya, tapi nggak inget deh dari mana. Waktu dia jalan ke kantornya, pikirannya terus muter soal jawabannya.
"Seburuk itu?" tanya Gracie langsung ngeh dengan cemberut di wajah Chika pas dia masuk.
"Enggak, sih, cuma ada perubahan di proyeknya. Kamu udah tahu belum?" jawab Chika sambil geleng-geleng kepala, tanda nggak tahu.
"Enggak, baru aja dapet email dan baca sekilas dokumennya. Katanya ada rapat yang dijadwalkan jam 2 nanti." Gracie jawab sambil duduk dan ngecek email lagi.
"Jadi, kapan aku harus pergi ke rapat itu?" Chika ngangguk sebagai tanda siap.
"Ya, tentu aja. Ada hal lain yang perlu aku lakuin?" tanya Gracie, dia udah paham banget kalau Chika lagi fokus, biasanya dia sampai lupa waktu.
"Yah, bisa bantu cetak salinan dokumennya? Biar aku lebih gampang baca dan kasih beberapa catatan," jawab Chika. Dia pengen siap-siap dulu sebelum rapat.
"Selesai deh, aku ambilin salinannya ya." Gracie bangkit dan jalan ke luar.
"Makasi, Gracie." Chika jawab sambil nutup pintu ruang kerjanya, langsung ambil kopinya dan duduk di kursinya. Dia tekan tombol di mejanya, dan dalam sedetik, dinding kaca kantornya langsung jadi buram.
Kantornya cukup luas, tapi jelas nggak sebesar kantor Liam. Ada sofa putih kecil dengan bantal keren, sama meja kecil di sudut ruangan yang menghadap pintu. Dua kursi putih juga ada di depan meja dan sofa, tempat dia kadang-kadang duduk ngobrol sama klien. Kadang Chika juga suka tidur siang sebentar di sofa itu.
Ada jendela besar yang ngadep jalanan Bacolod LA, tapi karena kantornya di lantai 4, jadi pandangannya terbatas. Di depan jendela ada meja modern buat kerja yang hampir selalu dia pake. Kursi kulitnya juga dibalut selimut biar keliatan lebih cozy.
Ruangan itu didekorasi sesuai selera Chika. Di salah satu dinding, ada lukisan abstrak gede yang keren banget, dan rak buku tinggi penuh koleksi buku arsitektur yang dia kumpulin dari jaman kuliah.
Chika akhirnya duduk di kursinya, ngeluarin iPad buat mulai kerja. Di mejanya ada foto keluarga waktu saudaranya, Chris, datang ke kota buat merayain ulang tahun Mama mereka tahun lalu. Chika kangen banget sama Chris, tapi dia tahu pekerjaan ini harus bikin dia tetep tinggal di Baguio.
Sambil ngusir kenangan, Chika mulai kerja.
Waktu pun berlalu cepet banget, Chika mulai baca dan proses info baru tentang proyek itu. Gracie bolak-balik, bawa dokumen yang Chika butuhin. Musik lembut pun mengalun di latar belakang, sementara Chika terus fokus kerja.
Tiba-tiba ponselnya berdering, bikin Chika hampir jatuhin stabilo yang dipegangnya. Sambil nahan degup jantungnya yang berdebar kencang, Chika ngangkat telepon tanpa ngecek siapa yang nelpon.
"Hallo?" ucap Chika.
"Tamare!" Teriak suara sahabatnya.
"Adelyn! Ada apa, Sayang?" jawab Chika sambil ketawa, berteriak dengan antusias yang sama. Chika bungkuk buat ngambil stabilo yang jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruz x San Jose (END)
RomanceDALAM CERITA INI HANYA FIKSI DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN. TERIMAKASIH SEBELUMNYA. Radelo Adel Cruz dikenal kejam. Tumbuh sebagai pewaris perusahaan multi-miliar dolar, ia segera menyadari bahwa orang-orang selalu punya mo...